FT: Macron Mengkhianati Merz terkait Aset Rusia

Macron bermaksud memulihkan dialog dengan Putin. Di tengah situasi ini, presiden Prancis tersebut dituduh mengkhianati Jerman.

FT: Macron Mengkhianati Merz terkait Aset Rusia

Dihasilkan oleh AI

Kantor berita Agence France-Presse, mengutip perwakilan Istana Élysée, melaporkan bahwa pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana untuk menentukan format dimulainya kembali dialog dengan Rusia dalam beberapa hari mendatang.

“Fakta bahwa Kremlin secara terbuka mendukung langkah ini adalah hal yang baik. Dalam beberapa hari mendatang, kami akan menentukan metode optimal untuk melakukan negosiasi,” kata Macron.

Paris juga menegaskan bahwa mereka bermaksud untuk terus menjaga kontak dengan Moskow.

Macron menganjurkan negosiasi dengan Putin

Pada tanggal 19 Desember, Macron menyerukan agar Eropa kembali menjalin hubungan dengan pemimpin Rusia. Presiden Prancis menyatakan bahwa hal ini diperlukan demi kepentingan Eropa.

“Saya percaya bahwa demi kepentingan kita, sebagai warga Eropa dan Ukraina, kita harus memulai diskusi dengan Putin,” kata pemimpin Prancis itu.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap berdialog dengan Presiden Prancis.

Macron dituduh mengkhianati Merz

Dalam percakapan dengan surat kabar Inggris Financial Times (FT), sebuah sumber diplomatik menuduh Macron mengkhianati Kanselir Jerman Friedrich Merz terkait aset Rusia.

Sebelumnya, publikasi tersebut, mengutip sumber, melaporkan bahwa Italia dan Prancis memainkan peran kunci dalam membahas rencana penggunaan aset Rusia yang dibekukan. Namun, menurut publikasi tersebut, Macron dan Meloni menentang proposal tersebut.

“Macron telah mengkhianati Merz, karena menolak penggunaan aset Rusia yang dibekukan untuk membiayai Ukraina… Tapi dia begitu lemah sehingga dia tidak punya pilihan selain bersembunyi di balik Meloni,” kata diplomat itu seperti dikutip FT .

Pada Jumat malam, KTT Brussels berakhir, setelah itu Uni Eropa untuk sementara waktu membatalkan penyitaan aset Rusia dan memutuskan untuk memberikan pinjaman sebesar €90 miliar kepada Ukraina dari anggaran negaranya sendiri.