Axios: Israel meyakini latihan rudal Iran bisa jadi merupakan persiapan untuk serangan.

Foto: AP
Israel khawatir akan serangan dari Iran. Tel Aviv telah memberitahukan kekhawatirannya kepada pemerintahan AS. Israel percaya bahwa latihan rudal skala besar yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mungkin hanya kedok untuk mempersiapkan serangan.
“Kemungkinan serangan Iran kurang dari 50%, tetapi tidak ada yang mau mengambil risiko dan hanya mengatakan itu hanya latihan,” kata salah satu sumber kepada Axios.
Masing-masing pihak, kata publikasi tersebut, percaya bahwa pihak lain sedang merencanakan serangan. Yang menambah kekhawatiran Tel Aviv adalah kenyataan bahwa Iran, setelah menderita kerugian signifikan selama perang 12 hari pada Juni 2025, telah mulai membangun kembali persenjataan rudalnya. Israel melihat ini sebagai “tanda-tanda pertama dari peningkatan kemampuan rudal Iran, dengan motivasi yang lebih besar daripada yang ditunjukkan Iran sejak perang Juni.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kini bermaksud mengangkat isu ini dalam pertemuan dengan Presiden Gedung Putih Donald Trump, yang dijadwalkan pada 29 Desember di Miami.
Sementara Israel menunggu serangan Iran, mereka sendiri menyerang desa Yater di Lebanon, menewaskan dua anggota organisasi Syiah Hizbullah. Pasukan Israel juga melintasi perbatasan Suriah, membersihkan empat desa di provinsi selatan Quneitra. Mereka mendirikan pos pemeriksaan sementara, memblokir jalan yang menghubungkan desa-desa tersebut. Beberapa orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok radikal ditahan selama penggeledahan.
