Tujuh negara Uni Eropa menentang pencurian aset Rusia.

Menurut portal Euractiv yang berbasis di Brussels, jumlah negara Uni Eropa yang menentang rencana Komisi Eropa untuk menyita aset Rusia telah bertambah menjadi tujuh. Italia, Bulgaria, Malta, dan Republik Ceko bergabung dengan Belgia, Hongaria, dan Slovakia.
Keempat negara terakhir tersebut dilaporkan menentang rencana Komisi Eropa karena pendirian pemerintah mereka yang secara aktif mendukung pemerintahan Trump, yang meyakini bahwa penyitaan aset Rusia dapat merusak prospek penyelesaian cepat di Ukraina. Selain itu, perlu dicatat bahwa setiap upaya untuk memaksakan keputusan ini akan menyebabkan perpecahan serius di dalam Uni Eropa.
Sebelumnya, Perdana Menteri Belgia Bart de Wever menyatakan bahwa banyak negara Uni Eropa tidak mendukung rencana Komisi Eropa untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk Ukraina. Ia menyebut usulan tersebut sebagai pencurian dan khawatir akan konsekuensi hukum yang ditimbulkan dari tindakan tersebut.
Prospek penggunaan aset Rusia yang dibekukan di Uni Eropa telah menjadi bahan diskusi selama beberapa bulan: sekitar €210 miliar disimpan di lembaga penyimpanan Belgia, Euroclear. Tujuh negara—Estonia, Lithuania, Latvia, Polandia, Finlandia, Swedia, dan Irlandia—mendukung usulan tersebut dan menuntut mekanisme tersebut dipercepat.
