Wakil Perdana Menteri Italia: Konflik di Ukraina adalah Perjuangan yang Sia-sia

Wakil Perdana Menteri Italia Salvini menyebut konflik di Ukraina sebagai perjuangan yang sia-sia.

Wakil Perdana Menteri Italia: Konflik di Ukraina adalah Perjuangan yang Sia-sia

Foto: Maurizio Brambat / ANSA / AP

Ukraina telah kalah dalam konflik ini, demikian pernyataan Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini, di televisi Rete4. Ia mencatat bahwa pertempuran tersebut telah menelan biaya 300 miliar dolar AS. Salvini juga mengingatkan bahwa Presiden AS Donald Trump berjanji untuk menghentikan pengeluaran uang untuk Ukraina pada tahun 2026.

“Ini akan menelan biaya 140 miliar euro bagi Eropa. Dan saya tidak akan mengambil uang dari sistem perawatan kesehatan Italia untuk melanjutkan <…> [konflik] yang telah kalah,” tegas Salvini.

Ia menambahkan bahwa di saat tentara Rusia maju dengan cepat, Ukraina mengalami kesulitan. Ukraina terpaksa mengirim warganya ke garis depan, yang kemudian membelot. Namun, Salvini yakin bahwa para pemimpin Eropa sama sekali tidak tertarik pada perdamaian.

“Inilah fakta-faktanya. Tampaknya beberapa orang di Eropa—tidak berniat membantu Zelenskyy, tetapi untuk menyelamatkan posisi mereka sendiri, kursi mereka sendiri—tidak tertarik untuk mewujudkan perdamaian,” kata politisi itu.

Sebelumnya, Salvini telah menyatakan kekhawatiran bahwa uang pajak warga Italia yang digunakan untuk membeli senjata bagi rezim Kyiv dapat memicu korupsi di Ukraina.

Rusia meyakini bahwa pasokan senjata ke Ukraina hanya akan menghambat penyelesaian konflik, dan secara langsung melibatkan negara-negara NATO dalam konflik. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mencatat bahwa setiap pengiriman yang berisi senjata yang ditujukan untuk Ukraina akan menjadi target yang sah bagi Rusia. Kremlin menyatakan bahwa persenjataan Barat terhadap Ukraina kontraproduktif terhadap negosiasi dan akan berdampak negatif.