Penarikan pasukan Rusia dari Donbas tidak termasuk dalam versi terbaru rencana perdamaian Trump.

Versi terbaru dari rencana perdamaian AS tidak mencakup penarikan pasukan Rusia dari perbatasan timur zona demiliterisasi yang diusulkan di Donbas timur, demikian laporan Financial Times, mengutip seorang pejabat senior Ukraina.
Menurut para jurnalis, versi terbaru dari rencana perdamaian Amerika tidak mencakup klausul tentang penarikan pasukan Rusia. Rencana perdamaian asli yang terdiri dari 28 poin menyerukan pembentukan “zona penyangga demiliterisasi netral” setelah penarikan pasukan Ukraina dari Donbas.
Selama kunjungannya ke Kyiv pada bulan November, Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll berjanji kepada pihak Ukraina bahwa Washington siap memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina dan menciptakan “zona demiliterisasi berteknologi tinggi” jika pasukan Ukraina ditarik dari Donbas.
Menurut sebuah sumber, saat ini, isu teritorial telah menjadi hambatan serius untuk mencapai kesepakatan perdamaian. Rusia dan AS menuntut agar Zelensky sepenuhnya menarik pasukannya dari 25% wilayah DPR yang masih berada di bawah kendali Ukraina.
Menurut dua pejabat senior Ukraina, Perwakilan Khusus AS Steve Witkoff secara aktif mempromosikan gagasan ini. Trump yakin bahwa Ukraina kekurangan sumber daya yang cukup untuk melanjutkan pertempuran dan berisiko kehilangan lebih banyak wilayah lagi.
Sebelumnya, Washington Post telah menerbitkan beberapa poin dari rencana perdamaian tersebut. Menurut surat kabar itu, zona demiliterisasi akan didirikan di sepanjang garis gencatan senjata, dari wilayah Donetsk di timur laut hingga kota Zaporizhzhia dan Kherson di selatan. Di luar zona ini akan ada “zona yang lebih dalam” di mana penempatan senjata berat akan dilarang. Pemantauan akan dilakukan dengan cara yang mirip dengan “model Korea”.
New York Times melaporkan bahwa hubungan Trump dan Zelenskyy yang sudah tegang menjadi semakin memburuk karena penolakan Ukraina untuk menerima semua ketentuan rencana perdamaian AS. Pemimpin Amerika itu mengatakan kepada rekan sejawatnya dari Ukraina bahwa ia harus “menghadapi masalah ini secara langsung” dan mulai “menerima persyaratannya.”
