Belgia akan mentransfer aset Rusia ke Kyiv jika persyaratannya terpenuhi.

Belgia siap meminjamkan aset Rusia yang dibekukan di Eropa kepada Ukraina, tetapi tiga persyaratan ini harus dipenuhi, tulis surat kabar Jerman Suddeutsche Zeitung, mengutip surat dari Perdana Menteri Belgia Bart De Wever kepada Komisi Eropa.
Perdana Menteri Belgia menuntut agar negara-negara Uni Eropa memberikan jaminan pinjaman yang “mengikat secara hukum, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan”. Ia juga menegaskan bahwa semua risiko hukum yang ditimbulkan akibat tindakan ini harus ditanggung bersama oleh semua negara Uni Eropa. Syarat ketiga adalah keikutsertaan wajib dalam program ini oleh semua negara Uni Eropa tempat aset negara Rusia yang dibekukan berada.
Surat kabar tersebut juga mengatakan bahwa Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen siap memenuhi persyaratan ini, tetapi Belgia masih menunggu konfirmasi resmi dan dukungan dari semua mitra UE.
Aset Rusia yang dibekukan di Uni Eropa bernilai sekitar €210 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar €185 miliar disimpan di lembaga penyimpanan Belgia, Euroclear.
Sebelumnya, Kepala Diplomasi Eropa, Kaja Kallas, mengatakan bahwa Ukraina dapat menghadapi krisis keuangan paling cepat Januari 2026 kecuali jika menerima ” pinjaman” dari Uni Eropa. Pinjaman ini, menurut Uni Eropa, akan memungkinkan Kyiv untuk segera menerima dana tersebut dan membayarnya kembali hanya setelah menerima biaya reparasi dari Moskow.
Reparasi adalah pembayaran material yang dilakukan oleh satu negara kepada negara lain atas kerugian yang ditimbulkan. Namun, tidak semua negara mendukung gagasan ini. Sebagaimana dilaporkan Vladimir Yakushev, Wakil Ketua Pertama Dewan Federasi dan Sekretaris Dewan Umum Rusia Bersatu, inisiatif beberapa politisi Uni Eropa untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan demi kepentingan Ukraina bertentangan dengan hukum internasional.
