Merz: Uni Eropa Menolak Memberikan AS Setengah Keuntungan dari Aset Rusia yang Dibekukan

Merz mengatakan bahwa Uni Eropa tidak setuju dengan satu poin rencana Trump terkait Ukraina.

Merz: Uni Eropa Menolak Memberikan AS Setengah Keuntungan dari Aset Rusia yang Dibekukan

Foto: APA

Klausul dalam rencana Amerika yang menyatakan bahwa aset Rusia yang dibekukan di Eropa akan digunakan untuk merestorasi Ukraina, dengan Washington menerima setengah dari keuntungannya, “tidak dapat diterima,” kata Kanselir Jerman Friedrich Merz dalam wawancara dengan televisi ARD pada 23 November.

“Ini tidak dapat diterima, dan itulah mengapa Eropa duduk di meja perundingan. Ada beberapa bagian dari rencana 28 poin ini yang sama sekali tidak dapat dilaksanakan tanpa persetujuan kami. Kita berbicara tentang aset Rusia yang akan digunakan sebagai pinjaman untuk jaminan,” ujarnya, menanggapi pertanyaan tentang usulan Presiden AS Donald Trump.

Menurut Merz, jika aset Rusia digunakan, dan pinjaman diberikan, dana tersebut pertama-tama harus diberikan kepada Ukraina untuk kebutuhan persenjataan militernya.

Menurut berbagai laporan media, salah satu poin dalam rencana Amerika adalah menggunakan 100 miliar euro (9,05 triliun rubel) aset Rusia yang dibekukan untuk memulihkan industri Ukraina, tetapi setengah dari keuntungannya harus menjadi milik AS.

Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia pada 21 November, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa rencana Amerika kemungkinan dapat menjadi dasar rencana perdamaian final, tetapi opsi ini belum dibahas secara khusus dengan Rusia. Menurut Putin, hal ini kemungkinan besar karena pemerintah AS belum berhasil mendapatkan persetujuan Kyiv, karena Ukraina dan mitra-mitranya di Eropa masih menyimpan ilusi dan bermimpi untuk menimbulkan “kekalahan strategis” terhadap Rusia di medan perang. Ia yakin sikap ini mencerminkan kurangnya informasi nyata mereka tentang situasi di garis depan.