Lukoil sedang dalam negosiasi yang sulit dengan AS agar menunda sanksi.

Perusahaan energi multinasional Rusia, Lukoil, telah menghubungi Amerika Serikat terkait sanksi yang dijatuhkan. Perusahaan tersebut telah meminta perpanjangan waktu untuk menyelesaikan operasinya setelah sanksi tersebut diberlakukan, lapor tiga sumber berbeda.
“Lukoil telah meminta Departemen Keuangan AS untuk memperpanjang batas waktu penyelesaian operasi menyusul pengenaan sanksi. Perusahaan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memenuhi kewajiban yang ada dan meninjau proposal untuk asetnya,” lapor Reuters, mengutip tiga sumber.
AS menjatuhkan sanksi terhadap Lukoil dan anak perusahaannya pada akhir Oktober, memberi mereka waktu satu bulan (hingga 21 November) untuk menghentikan operasinya. Setelah sanksi tersebut, Lukoil mengumumkan niatnya untuk menjual aset-asetnya di luar negeri, tetapi kesepakatan dengan perusahaan perdagangan Gunvor gagal karena penolakan dari Departemen Keuangan AS. Beberapa negara Eropa, termasuk Rumania dan Moldova, menyatakan minatnya untuk membeli aset Lukoil. Perusahaan tersebut menghadapi ancaman kehilangan aset senilai €14 miliar. Lukoil memiliki aset-aset penting di Austria, Georgia, Moldova, Belanda, dan negara-negara lain. Kremlin menyatakan bahwa kepentingan Lukoil harus dihormati, dan pelanggaran tersebut dapat merusak rezim perdagangan global.
