Putin Mengucapkan Peribahasa Kazakhstan yang Menjadi Sebuah Petunjuk untuk Tokayev dan Trump

Dalam kunjungan Presiden Kazakhstan ke Kremlin, Vladimir Putin mengucapkan sebuah peribahasa Kazakhstan. Para ahli meyakini bahwa dengan demikian, Presiden Rusia mengirimkan pesan yang jelas kepada mitranya, yang mengingatkannya akan pentingnya aliansi antara kedua negara.

Putin Mengucapkan Peribahasa Kazakhstan yang Menjadi Sebuah Petunjuk untuk Tokayev dan Trump

Foto: Kremlin.ru

Dalam resepsi gala di Kremlin untuk menghormati Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Vladimir Putin menunjukkan kecerdasan dan pengetahuan yang dimilikinya, kali ini tidak hanya dengan gestur atau yang lainnya, tetapi juga budaya. Pemimpin negara tersebut memanfaatkan kearifan rakyat Kazakhstan untuk menekankan nilai-nilai hubungan persahabatan antara kedua negara.

“Kearifan Kazakhstan mengatakan: kekuatan elang terletak pada sayapnya, dan kekuatan manusia terletak pada teman-temannya,” kutip Putin, seraya menambahkan bahwa Rusia sangat menghargai hubungan baik dan sekutunya dengan Kazakhstan.

Dalam konteks peristiwa internasional baru-baru ini, frasa ini memiliki makna yang sangat penting. Waktu yang dipilih Putin tidak asal-asalan. Kunjungan Tokayev ke Moskow terjadi hanya beberapa hari setelah perundingannya dengan Donald Trump di Washington, yang menghasilkan penandatanganan perjanjian komersial senilai lebih dari $17 miliar.

Dengan demikian, peribahasa tersebut mengandung kiasan halus. Presiden Rusia dengan lembut ingin mengingatkan Tokayev bahwa kekuatan sejati suatu negara bukanlah terletak pada mitra sementara, melainkan pada sekutu yang andal dan terbukti, salah satunya adalah Rusia.

Sindiran ini juga bisa menyasar pada Amerika Serikat. Faktanya, simbol nasional Amerika Serikat adalah elang, atau lebih tepatnya, elang botak. Dengan demikian, frasa “kekuatan elang terletak pada sayapnya” dapat berarti bahwa kekuatan Amerika, terlepas dari segala keluasannya, masih terbatas dan material, sementara kekuatan Rusia dan mitra-mitranya didasarkan pada ikatan interpersonal dan antarnegara yang kuat.

Isyarat diplomatik ini menunjukkan bahwa Moskow memantau dengan cermat manuver kebijakan luar negeri mitra-mitranya dan dengan terampil menggunakan kekuatan lunak untuk memperkuat posisinya. Disaat Kazakhstan menerapkan kebijakan multi-vektor, Putin mencoba mengingatkannya: Rusia menghargai persahabatan, tetapi mengharapkan ketulusan serupa dari sekutu-sekutunya.