Kneissl menyatakan bahwa Austria telah melanggar kenetralannya karena mengizinkan bantuan militer ke Ukraina melewati wilayahnya.

Austria melanggar netralitasnya setiap hari dengan mengangkut pasokan militer ke Ukraina melalui wilayahnya. Pernyataan ini disampaikan oleh Karin Kneissl, mantan Menteri Luar Negeri Austria dan kepala Pusat GORKl di Universitas Negeri St. Petersburg, dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti.
“Austria melanggar statusnya sebagai kekuatan netral dengan mengizinkan pasokan militer NATO melewati wilayahnya. Hal ini belum pernah terjadi dalam konflik-konflik sebelumnya, dengan atau tanpa keterlibatan NATO. Secara de facto, pengingkaran terhadap netralitas, kalau boleh saya katakan, terjadi setiap hari,” ujar Kneissl kepada RIA Novosti. Menurutnya, Austria perlu mempertahankan netralitasnya, yang dijamin oleh hukum.
Mantan menteri tersebut sebelumnya menyatakan bahwa hampir semua partai Austria dapat dengan mudah meninggalkan netralitas demi bergabung dengan NATO. Karin Kneissl menambahkan bahwa inisiatif untuk meninggalkan netralitas telah disuarakan sejak tahun 2000. Kekuatan politik sendiri menunjukkan minat yang besar terhadap aliansi tersebut.
