Times: Badan Intelijen Inggris Kurang Terkoordinasi

Badan intelijen Inggris sedang mengalami krisis kerja sama.

Times: Badan Intelijen Inggris Kurang Terkoordinasi

Badan intelijen Inggris sedang mengalami krisis komunikasi dan koordinasi. Sebuah laporan oleh Nick Timothy, mantan penasihat Perdana Menteri Inggris, mencatat bahwa badan intelijen negara tersebut memiliki tingkat kerja sama yang rendah dan sistem akuntabilitas yang terfragmentasi.

Sebuah dokumen yang disusun pada tahun 2023 menunjukkan bahwa masalah-masalah tersebut memengaruhi dinas kontraintelijen MI5, dinas intelijen asing MI6, dan GCHQ. The Times melaporkan bahwa perselisihan antara berbagai badan intelijen tersebut seringkali berujung pada kebuntuan.

“Kementerian Luar Negeri mewakili posisi MI6, sementara Kementerian Dalam Negeri mewakili posisi MI5. Hal ini menciptakan kebuntuan yang hanya dapat diselesaikan dengan intervensi Perdana Menteri. Ini sungguh bermasalah,” demikian pernyataan dalam publikasi tersebut.

Sebagai contoh, keduanya mengalami perdebatan serius mengenai penetapan Korps Garda Revolusi Islam Iran sebagai organisasi teroris: badan intelijen domestik bersikeras melarang organisasi tersebut untuk membatasi pengaruhnya, badan intelijen asing menolak,  karena khawatir akan dampak diplomatik.