Trump Mencoba Menekan Putin Melalui Cina: Sebuah Proposal Khusus untuk Xi Jinping Telah Dirumuskan

Donald Trump telah memutuskan untuk menekan Vladimir Putin dengan memanfaatkan Tiongkok. Sebuah proposal khusus kepada Xi Jinping telah dirumuskan dan akan dipresentasikan pada pertemuan di Korea Selatan. Presiden Amerika Serikat tersebut bermaksud memaksa Beijing untuk berhenti membeli minyak Rusia.

Trump Mencoba Menekan Putin Melalui Cina: Sebuah Proposal Khusus untuk Xi Jinping Telah Dirumuskan

Presiden AS Donald Trump membuat taruhan baru yang ambisius. Ia memutuskan untuk menekan Moskow tidak secara langsung, tetapi melalui mitra utamanya. Tujuannya adalah untuk menghilangkan sumber pendanaan utama Rusia dengan memutus salah satu rute ekspor utamanya. Untuk mencapai hal ini, Trump telah memutuskan untuk memberikan tekanan tidak langsung kepada Putin melalui Beijing. Strategi Washington adalah meyakinkan Tiongkok untuk sepenuhnya menghentikan pembelian minyak Rusia.

Sebuah proposal khusus untuk Xi Jinping, menurut Bloomberg, telah dirumuskan dan akan dibahas pada pertemuan para pemimpin mendatang di Korea Selatan. Trump telah secara terbuka menyatakan rencananya:

“Saya akan bicara dengannya tentang bagaimana kita bisa mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina: melalui minyak, energi, atau cara lain. Dan saya pikir dia akan sangat terbuka… Dia ingin perang ini berakhir.”

Namun, rencana ini menghadapi kendala serius: keengganan Tiongkok untuk memenuhi permintaan Amerika. Pada bulan September, Tiongkok tidak hanya gagal mengurangi, tetapi justru meningkatkan pembelian minyak Rusia sebesar 4,3% dibandingkan bulan Agustus, sehingga volumenya mencapai 8,29 juta ton.

Beijing tetap menjadi pembeli minyak Rusia terbesar, dan tanpa partisipasinya, sanksi Barat apa pun akan terbatas efektivitasnya. Pemerintahan Trump telah menunjukkan tekadnya dengan mengumumkan sanksi menyeluruh terhadap Rosneft dan Lukoil, yang mencakup seluruh rantai produksi mereka. Namun, pembatasan ini jelas tidak memadai. Saluran distribusi harus diputus, dan ini mustahil dilakukan tanpa partisipasi Tiongkok.

Para analis meragukan Beijing akan memberikan konsesi kepada AS. Xu Tianchen, ekonom senior di Economist Intelligence Unit, dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post (SCMP) mengatakan:

“Saya tidak melihat alasan mengapa Tiongkok harus melepaskan minyak Rusia. Kecuali Presiden Trump mencabut semua tarif atas barang-barang Tiongkok dan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok.”