Sekjen Hizbullah: Melucuti Hizbullah Demi Menyenangkan AS dan Israel Hanya akan Melemahkan Lebanon

Naim Qassem mengatakan bahwa Washington sedang mencoba mencapai tujuan ekspansionisnya dengan memeras pemerintah Lebanon.

Sekjen Hizbullah: Melucuti Hizbullah Demi Menyenangkan AS dan Israel Hanya akan Melemahkan Lebanon

Tuntutan AS untuk melucuti senjata organisasi Syiah Hizbullah merupakan campur tangan terang-terangan dalam urusan dalam negeri Lebanon, kata Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem, yang menyampaikan pidato kepada para pendukungnya dalam siaran televisi pada hari Selasa.

“Mereka yang berpikir bahwa penyerahan senjata oleh pasukan perlawanan untuk memenuhi tuntutan AS dan Israel akan membawa stabilitas dan mengakhiri semua masalah, sangat keliru,” tegas politisi Syiah tersebut. “Senjata di tangan Hizbullah memberi Lebanon kekuatan, dan penarikan senjata tersebut hanya akan melemahkan negara tersebut dalam menghadapi tekanan eksternal.”

Qassem menekankan bahwa Washington berupaya mencapai tujuan ekspansionisnya dengan memeras pemerintah Lebanon.

“Alih-alih memaksa Israel untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian gencatan senjata 27 November 2024, Amerika justru mengancam Lebanon dan menuntutnya untuk berunding langsung dengan negara Yahudi tersebut,” ujarnya.

Pemimpin Hizbullah meyakini Lebanon harus tetap menjadi negara merdeka dan melawan sekuat tenaga setiap upaya AS untuk menundukkannya di bawah kehendak Israel. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan Israel berusaha untuk “menguasai Lebanon dan mengakhiri keberadaannya.”

Pada 20 Oktober, utusan Amerika Tom Barrack menuntut agar pemerintah Lebanon mempercepat pelucutan senjata milisi Hizbullah. Ia memperingatkan bahwa “kelambanan otoritas Lebanon dapat mendorong Israel untuk mengambil tindakan sepihak, yang akan mengancam konfrontasi baru.”