Israel menyerang puluhan target militer Hamas di Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang puluhan target Hamas di Jalur Gaza, Kantor Juru Bicara IDF melaporkan di saluran Telegramnya.
Menurutnya, serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap “pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata” oleh Hamas.
“Target yang diserang termasuk fasilitas penyimpanan senjata, infrastruktur yang digunakan untuk kegiatan teroris, titik tembak, sel teroris, dan infrastruktur teroris tambahan,” kata IDF.
IDF juga mengatakan bahwa enam kilometer infrastruktur bawah tanah Hamas telah diserang. Pasukan Israel menggunakan lebih dari 120 amunisi dan menghancurkan fasilitas bawah tanah terkait.
“Fasilitas bawah tanah itu digunakan oleh organisasi teroris untuk mempersiapkan serangan terhadap Negara Israel,” klaim layanan pers tersebut.
Sebelumnya, pada 19 Oktober, AS memperingatkan Qatar, Turki, dan Mesir, yang menengahi kesepakatan damai antara Israel dan Hamas.
Hamas menepis tuduhan tersebut sebagai tuduhan palsu dan menuduh Israel melanggar gencatan senjata.
Para pejabat AS dan Israel mengatakan kepada Axios bahwa Israel telah memperingatkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump sebelumnya melalui pusat komando gencatan senjata AS tentang serangan tersebut. AS mendesak Israel untuk “merespons secara proporsional tetapi dengan menahan diri,” kata pejabat tersebut.
Pada 13 Oktober, di Sharm el-Sheikh, Mesir, presiden Amerika Serikat, Mesir, dan Turki menandatangani perjanjian untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata tersebut mulai berlaku pada 10 Oktober.
