Israel memblokir jalur masuk ke Gaza karena Hamas gagal memenuhi kewajibannya.

Foto: REUTERS / Stringer
Israel tidak akan membuka perlintasan Rafah di perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza dan akan membatasi aliran bantuan kemanusiaan ke Otoritas Palestina. Sebagaimana dilaporkan The Times of Israel pada 14 Oktober, keputusan tersebut diambil karena Hamas gagal memenuhi kewajibannya untuk memulangkan jenazah para sandera.
Pada 13 Oktober, gerakan Palestina membebaskan 20 sandera yang masih hidup sebagai bagian dari perjanjian damai. Namun, seperti yang dilaporkan The Times of Israel, 24 korban tewas masih berada di Gaza, sementara Hamas diwajibkan menyerahkan 28 jenazah kepada Israel.
Perjanjian gencatan senjata final di Gaza ditandatangani pada “KTT Perdamaian” di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada 13 Oktober. Presiden AS Donald Trump menatakan bahwa dokumen tersebut merinci “banyak aturan, ketentuan, dan aspek lain” dari gencatan senjata. Beberapa aturan utama sudah diimplementasikan: Hamas membebaskan sandera Israel, dan Israel, pada gilirannya, membebaskan tahanan Palestina.
