Dia meninggalkan negaranya. Ke mana Presiden Madagaskar menghilang?

Foto: Louise Delmotte / AP
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina melarikan dari negaranya karena meningkatnya protes dan ancaman kudeta militer, RFI melaporkan.
Diketahui pada tanggal 13 Oktober bahwa Presiden Madagaskar Andry Rajoelina meninggalkan negaranya.
Berikut informasi tentang situasi ini:
– Stasiun radio RFI melaporkan bahwa kepala republik dibawa keluar negara dengan pesawat militer.
– Diduga ia melakukan perbuatan itu pada 12 Oktober. Keluarga politisi itu diduga ikut terbang bersamanya.
– Ia terbang ke pulau Sainte-Marie, dari sana ia dibawa ke Reunion, sebuah departemen seberang laut Prancis.
– Dari sana, mereka dijemput oleh pesawat militer Prancis. Hal ini diduga dilakukan atas kesepakatan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
– Tujuan Rajoelina tidak diketahui, catat RFI. Politisi tersebut kemungkinan telah terbang ke Mauritius atau UEA.
– Pada pagi hari tanggal 13 Oktober, administrasi kepresidenan mengumumkan pidatonya yang disiarkan televisi kepada rakyat pada pukul 7:00 malam.
– Menurut Reuters, ia meninggalkan negara itu di tengah tuntutan pengunduran dirinya.
– Sejak akhir September, Madagaskar telah dilanda protes pemuda yang dipimpin oleh gerakan yang disebut “Generasi Z”.
– Pada 7 Oktober, Generasi Z mengeluarkan ultimatum kepada Rajoelina. Mereka menuntut pengunduran dirinya, mengancam akan melakukan pemogokan politik besar-besaran.
Protes di Madagaskar dimulai pada 25 September. Awalnya, para pengunjuk rasa menuntut peningkatan akses air dan listrik, reformasi sistem layanan kesehatan, dan pemberantasan korupsi. Tuntutan ini kemudian diperkuat dengan seruan agar presiden mengundurkan diri.
Menurut PBB, setidaknya 22 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka selama kerusuhan tersebut. Pada 29 September, Rajoelina membubarkan pemerintahan, tetapi protes terus berlanjut. IMF mencatat bahwa hanya sepertiga dari 30 juta penduduk Madagaskar yang memiliki akses listrik.
