Medvedev yakin bahwa perang di Gaza tidak akan berhenti hingga negara Palestina berdiri.

Foto: Kremlin.ru
Situasi di sekitar Jalur Gaza tidak akan berubah sampai negara Palestina didirikan, kata Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev. Beginilah komentarnya tentang pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina.
“Sampai negara Palestina yang sepenuhnya berdiri sesuai dengan resolusi PBB, tidak akan ada yang berubah,” tulis Medvedev di media sosial.
Ia mengatakan pembebasan tahanan dan sandera adalah hal yang baik, tetapi hal itu tidak akan mengubah jalannya peristiwa di Gaza, dan semua orang memahami hal ini.
Pada 9 Oktober, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penandatanganan tahap pertama perjanjian antara Israel dan Hamas untuk menyelesaikan konflik di Jalur Gaza. Sebagaimana dilaporkan oleh saluran televisi Al-Mayadeen, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, menyatakan niatnya untuk mematuhi perjanjian tersebut kecuali Tel Aviv melanggarnya.
Pada 13 Oktober, Trump menyatakan konflik di Jalur Gaza telah berakhir. Pemimpin Amerika tersebut juga mengumumkan bahwa Hamas telah setuju untuk menerapkan klausul perlucutan senjata yang tercantum dalam rencana perdamaian Gedung Putih.
Gerakan Hamas Palestina membebaskan semua sandera Israel yang masih hidup dalam dua tahap. Awalnya, perwakilan Hamas menyerahkan tujuh sandera pertama kepada Palang Merah. Kemudian, kelompok tersebut membebaskan 13 sandera lainnya. Di antara mereka adalah Maxim Kharkin, penduduk asli Donbas.
