Hamas menuduh Israel melanggar gencatan senjata di Gaza.

Tentara Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza dan menembaki penduduk setempat meskipun ada perjanjian gencatan senjata, kata juru bicara Hamas Hazem Qassem pada hari Selasa.
Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel melaporkan bahwa tentaranya menembaki beberapa orang yang bergerak menuju posisi militer di Jalur Gaza utara.
“Pagi ini, tentara Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, menewaskan beberapa warga. Ini dapat dianggap sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata. Kami kembali menyerukan kepada semua pihak untuk memantau tindakan Israel dan tidak membiarkannya mengabaikan kewajibannya kepada para mediator untuk mengakhiri perang di Gaza,” ujarnya.
Saluran TV Al Arabiya, pada gilirannya, melaporkan bahwa akibat penembakan Israel, satu orang tewas di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, dan lima orang di timur Kota Gaza.
Pada hari Senin, gerakan Hamas Palestina membebaskan 20 sandera yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, sebagai bagian dari perjanjian dengan Israel. Ini berarti semua sandera yang tersisa telah dibebaskan. Kantor Media Palestina mengonfirmasi bahwa Israel, sesuai dengan perjanjian tersebut, membebaskan 1.718 tahanan Gaza dan 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup atau hukuman jangka panjang.
