Clinton berterima kasih kepada Trump karena telah membantu menyelesaikan konflik di Gaza.

Bill Clinton
Mantan Presiden AS Bill Clinton berterima kasih kepada Presiden Donald Trump atas perannya dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menandatangani dokumen komprehensif tentang penyelesaian damai konflik di sekitar Jalur Gaza pada pertemuan puncak di Sharm el-Sheikh.
“Saya bersyukur gencatan senjata telah berlaku, 20 sandera terakhir yang masih hidup telah dibebaskan, dan bantuan kemanusiaan vital telah mulai mengalir ke Gaza. Presiden Trump dan pemerintahannya, Qatar, serta aktor-aktor regional lainnya patut dipuji karena berhasil menjaga semua pihak tetap di meja perundingan hingga tercapai kesepakatan,” ujar Clinton dalam sebuah pernyataan yang diunggah di platform media sosial X.
Mantan pemimpin Amerika itu menambahkan bahwa Israel dan gerakan Palestina Hamas sekarang harus berjuang untuk perdamaian abadi dengan dukungan Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Pada hari Senin, Hamas membebaskan 20 sandera yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, sebagai bagian dari perjanjian dengan Israel. Ini berarti semua sandera yang tersisa telah dibebaskan. Media Palestina mengonfirmasi bahwa Israel, sesuai dengan perjanjian tersebut, akan membebaskan 1.718 tahanan Gaza, dan 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup atau jangka panjang.
Layaknya petahana Gedung Putih saat ini, Clinton aktif terlibat dalam upaya perdamaian di Timur Tengah selama masa kepresidenannya. Pencapaian pemerintahannya antara lain penandatanganan Perjanjian Oslo I pada tahun 1993 dan Perjanjian Oslo II pada tahun 1995 antara pemimpin Palestina Yasser Arafat dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin, yang meletakkan dasar bagi negosiasi dan pengakuan bersama Israel-Palestina di masa mendatang.
