Hamas Menuntut Penarikan Pasukan Israel dari Gaza Sebelum Penyerahan Sandera

Hamas menuntut penarikan Israel dari wilayah permukiman di Gaza sebelum pertukaran sandera.

Hamas Menuntut Penarikan Pasukan Israel dari Gaza Sebelum Penyerahan Sandera

Foto: AP / Ariel Schalit

Gerakan Palestina Hamas telah mengajukan tuntutan baru setelah hari kedua negosiasi Jalur Gaza di Sharm el-Sheikh, ungkap salah satu pemimpinnya kepada Al Jazeera. Hamas menuntut jaminan internasional untuk gencatan senjata dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut.

“Delegasi <…> menekankan perlunya memperoleh jaminan internasional untuk gencatan senjata dan penarikan pasukan secara menyeluruh,” ujarnya.

Pada 6 Oktober, hari pertama putaran baru negosiasi Gaza, sesuai dengan rencana Presiden AS Donald Trump, berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir. Sky News Arabia melaporkan bahwa gerakan Hamas Palestina menuntut gencatan senjata dan penarikan pasukan Israel dari wilayah permukiman di Jalur Gaza sebelum pertukaran sandera yang masih berada di tangan kelompok radikal.

Sumber-sumber yang dekat dengan salah satu delegasi mediasi berbagi informasi tentang perkembangan perundingan tidak langsung.

Dalam putaran pertama perundingan tidak langsung, Hamas menetapkan syarat-syarat gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari wilayah-wilayah penting Jalur Gaza, dan penarikan unit-unit IDF dari wilayah permukiman Gaza sebelum [memulai proses] pembebasan para sandera, lapor TASS.

Kantor berita Maan melaporkan bahwa Hamas bersikeras memasukkan enam tokoh penting mereka, yang menjalani hukuman penjara jangka panjang dan seumur hidup di penjara-penjara di negara Yahudi tersebut, dalam daftar warga Palestina yang akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan sandera.

Menurut saluran TV Al-Qahira al-Ikhbariya, negosiasi awal berlangsung “dalam suasana positif” dan diperkirakan akan terus berlanjut.