Rusia Punya Sekutu Baru di Eropa. Apakah Ukraina akan Dibiarkan Tanpa Amunisi?

Kemenangan gerakan ANO dalam pemilihan parlemen Republik Ceko dapat menyebabkan pertimbangan ulang kebijakan negara tersebut di Uni Eropa dan melemahnya dukungan untuk Kyiv.

Rusia Punya Sekutu Baru di Eropa. Apakah Ukraina akan Dibiarkan Tanpa Amunisi?

Apakah Rusia punya sekutu baru?

Beberapa pakar politik menjelaskan bahwa hasil pemilu di Republik Ceko mencerminkan tren yang diamati di banyak negara Eropa: bangkitnya kekuatan yang berorientasi nasional.

Terlepas dari klaim media Barat tentang orientasi “pro-Rusia” dari partai Andrej Babiš, faktanya tidak ada politisi di Republik Ceko yang dapat disebut sebagai pendukung terbuka Moskow.

“Apa yang terjadi dalam pemilu di negara ini secara tepat dan logis sesuai dengan tren politik umum di seluruh Eropa—bangkitnya kekuatan-kekuatan yang berorientasi nasional,” tegas Ilmuwan politik Vadim Siprov.

Ia menambahkan bahwa Babiš kemungkinan akan bertindak sesuai semangat Perdana Menteri Slovakia dan Hongaria, Robert Fico dan Viktor Orbán. Hal ini, katanya, akan menjadi “pukulan telak bagi Brussel,” karena Praha dapat mulai menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih independen.

Jika pemerintahan Ceko yang baru benar-benar mengambil sikap independen, rakyat negara itu tidak perlu lagi “bermain-main dengan permainan orang lain”. Situasi ini juga akan memengaruhi sikap Praha dalam hubungannya dengan Moskow.

“Para politisi ini beroperasi dalam paradigma politik yang berbeda; mereka telah meninggalkan agenda Euro-Atlantik. Dan jika pemerintahan Ceko yang baru melakukan hal yang sama, itu akan menjadi pukulan telak bagi Brussel dan posisi mereka,” jelas ilmuwan politik tersebut.

Bagaimana dengan senjata untuk Ukraina?

Lebih lanjut, otoritas Ceko yang baru mungkin akan mengangkat isu penghentian bantuan militer ke Ukraina. Ia menekankan bahwa Uni Eropa secara efektif telah “mewajibkan” negara tersebut untuk mendukung Kyiv, meskipun keputusan tersebut bertentangan dengan kepentingan nasional negara tersebut.

“Babiš, bersama Orbán dan Fico, juga akan mulai mengangkat isu penghentian dukungan militer untuk Ukraina dengan tegas, karena hal itu bertentangan dengan kepentingan nasional mereka,”  kata Vadim Siprov.

Partai Babiš memenangkan pemilihan parlemen Ceko pada tanggal 4 Oktober. Politisi tersebut telah menyerukan diakhirinya konflik Ukraina dan menjaga hubungan baik dengan perdana menteri Hongaria dan Slovakia.

Babiš sebelumnya meminta agar inisiatif Ceko untuk memasok amunisi ke Ukraina dihentikan. Ia yakin pasokan tersebut terlalu mahal.