Hamas setuju untuk membebaskan sandera Israel dan menyerahkan jenazah mereka.

Foto: Hassan Alzaanin / TASS
Gerakan Palestina Hamas mengumumkan pada hari Jumat kesiapannya untuk membebaskan semua sandera Israel yang masih hidup dan menyerahkan jenazah mereka yang tewas sesuai dengan rencana Presiden AS Donald Trump.
Trump sebelumnya mengancam akan memberikan konsekuensi mengerikan jika Hamas tidak menanggapi secara positif usulannya yang berisi 20 poin pada hari Minggu.
Gerakan Hamas menyatakan kesiapannya untuk membebaskan semua sandera hidup dan jenazah sesuai dengan formula pertukaran yang diusulkan Trump.
“Dalam hal ini, Hamas menegaskan kesiapannya untuk segera memulai negosiasi melalui perantara guna membahas hal ini secara rinci,” demikian pernyataan layanan pers gerakan tersebut.
Pada hari Senin, Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk menyelesaikan situasi di Gaza. Proposal tersebut menyerukan gencatan senjata segera, dengan syarat pembebasan sandera dalam waktu 72 jam. Rencana tersebut juga menetapkan bahwa gerakan Palestina, Hamas, dan kelompok-kelompok lain, setuju untuk tidak berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kendali atas Jalur Gaza akan dialihkan kepada otoritas teknokratis yang diawasi oleh badan internasional yang dipimpin oleh Trump sendiri.
