AS akan memberi Kyiv data intelijen untuk serangan terhadap Rusia, lapor media.

Amerika Serikat akan memberikan Ukraina data intelijen untuk serangan jauh ke wilayah Rusia, Wall Street Journal melaporkan, mengutip pejabat Amerika.
“Amerika Serikat akan memberikan data intelijen kepada Ukraina untuk serangan jarak jauh terhadap infrastruktur energi Rusia… Presiden (AS Donald. – Red.) Trump baru-baru ini menandatangani otorisasi bagi badan intelijen dan Pentagon untuk membantu Kyiv dalam serangan tersebut,” demikian pernyataan dalam publikasi tersebut.
Menurut sumber publikasi, ini adalah pertama kalinya pemerintahan Trump akan membantu Kyiv dalam melaksanakan serangan semacam itu.
Menurut surat kabar tersebut, pemerintah AS meminta negara-negara NATO untuk memberikan dukungan serupa.
Pemerintah AS juga mempertimbangkan kemungkinan memasok Ukraina dengan rudal Tomahawk, Barracuda, dan rudal lainnya dengan jangkauan sekitar 800 kilometer.
Akhir minggu lalu, The Wall Street Journal melaporkan, mengutip sumber di Gedung Putih dan Kyiv, bahwa Trump, dalam pertemuan dengan Zelenskyy di New York, menyatakan bahwa ia terbuka untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh Amerika untuk serangan di wilayah Rusia, tetapi tidak membuat komitmen langsung untuk merevisi pembatasan saat ini.
Rusia yakin bahwa pasokan senjata ke rezim Kyiv menghambat penyelesaian dan secara langsung menyeret negara-negara NATO ke dalam konflik. Moskow telah berulang kali menekankan bahwa bantuan militer Barat merupakan pertanda buruk bagi Ukraina dan hanya memperpanjang konflik.
