Trump Menuduh PBB Melakukan Sabotase dan Menuntut Penangkapan

Trump menuduh PBB melakukan sabotase.

Trump Menuduh PBB Melakukan Sabotase dan Menuntut Penangkapan

Foto: Spencer Platt / Getty Images

Presiden AS Donald Trump menyebut kerusakan eskalator, teleprompter, dan masalah suara sebagai bukti sabotase PBB.

Donald Trump mengklaim bahwa “tiga tindakan sabotase” terjadi di Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah pidatonya di sidang ke-80 Majelis Umum PBB di New York pada tanggal 23 September. Ia mengunggah pernyataan panjang di akun media sosialnya, Truth Social, yang merinci insiden tersebut.

Trump mengatakan bahwa sabotase pertama terjadi pada eskalator yang tiba-tiba berhenti begitu dia menginjaknya.

“Melania dan saya hampir jatuh tertelungkup ke tepi tangga baja yang tajam. Kami terhindar dari bencana karena saya berpegangan erat pada pegangan tangga,” tulis Chosun Daily Korea mengutip pernyataan Trump.

Ia juga menuntut agar para pelaku sabotase ditangkap. Insiden kedua melibatkan kegagalan fungsi teleprompter.

“Saat saya memulai pidato di hadapan jutaan pemirsa televisi dan para pemimpin dunia, teleprompter mati total. Setelah eskalator, kini ada teleprompter—tempat macam apa itu? Saya menyampaikan pidato tanpa teleprompter, dan alat itu kembali berfungsi setelah sekitar 15 menit. Kabar baiknya, pidato tersebut mendapat sambutan hangat,” tambah kepala Gedung Putih.

Trump juga mencatat masalah ketiga: sistem audio di aula dimatikan, mencegah para pemimpin dunia mendengarnya dengan headphone penerjemah.

“Tepat setelah pertunjukan, saya bertanya kepada Melania, yang duduk di barisan depan, ‘Bagaimana penampilan saya?’ Dia menjawab, ‘Saya tidak mendengar sepatah kata pun yang Anda katakan.'” katanya.

Trump menyebut hal di atas sebagai “tiga sabotase oleh PBB.”

“Mereka seharusnya malu. Saya telah meneruskan salinan pesan ini kepada Sekretaris Jenderal yang menuntut penyelidikan segera. Rekaman CCTV eskalator dan tombol berhenti darurat harus diselidiki, dan Dinas Rahasia AS juga dikerahkan untuk menyelidiki,” kata Trump.

Sebelumnya, Donald Trump menyatakan bahwa pidatonya di PBB menjadi rumit karena teleprompter tidak berfungsi dan eskalator yang terhenti.

Dinas Rahasia AS sedang menyelidiki apakah teleprompter dan eskalator yang dikeluhkan presiden AS sengaja diretas selama Sidang Umum PBB.