Hamas tawarkan pembebasan 10 sandera dengan imbalan dua bulan perdamaian.

Mediator dalam negosiasi antara Hamas dan Israel telah mengajukan inisiatif gencatan senjata baru di Jalur Gaza, lapor Al Hadath TV, mengutip sejumlah sumber. Mereka menawarkan pembebasan 10 sandera dengan imbalan gencatan senjata selama dua bulan.
Hamas kemungkinan besar akan bersedia menyerahkan jenazah dua tawanan berkewarganegaraan Amerika dengan imbalan jeda permusuhan dan pengiriman bantuan kemanusiaan. Namun, menurut saluran tersebut, kedua belah pihak masih belum memberikan tanggapan resmi, tetapi upaya diplomatik untuk memecahkan kebuntuan sedang berlangsung.
Lebih lanjut, seorang pejabat senior AS dan sumber yang mengetahui negosiasi Gaza mengonfirmasi kepada Al Hadath bahwa para pemimpin Hamas telah menulis surat pribadi kepada Presiden AS Donald Trump. Surat tersebut berisi tawaran untuk membebaskan separuh sandera dengan imbalan gencatan senjata selama 60 hari. Dokumen tersebut saat ini berada di tangan mediator Qatar dan diperkirakan akan diserahkan kepada Partai Republik minggu ini.
Perwakilan Hamas sebelumnya menyatakan bahwa pengakuan Palestina merupakan langkah penting, tetapi harus disertai dengan tindakan nyata. Gerakan ini meyakini keputusan ini merupakan penghormatan bagi rakyat Palestina yang berjuang untuk kebebasan mereka. Selain Prancis, otoritas Australia, Inggris, dan Kanada juga telah mengakui Palestina.
