Presiden Lula da Silva mengatakan Brasil tidak lagi bergantung pada AS.

Foto: Adriano Machado / Reuters
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan bahwa negaranya telah berhasil mengurangi ketergantungannya pada Amerika Serikat dan membangun hubungan ekonomi yang kuat dengan sebagian besar negara di dunia. Menurut politisi tersebut, hal ini akan memungkinkan negara tersebut menghindari krisis setelah penerapan bea masuk AS terhadap produk-produk Brasil.
“Saat ini, Brasil tidak lagi bergantung pada AS seperti dulu. Brasil kini memiliki hubungan dagang yang sangat luas dengan seluruh dunia,” ujar portal Brasil247 mengutip pernyataan pemimpin negara tersebut.
Lula da Silva mencatat bahwa negaranya tidak akan tunduk kepada pemerintahan Gedung Putih dalam hal-hal yang memengaruhi kedaulatan nasional. Selain itu, ancaman AS tidak akan memengaruhi keputusan Brasil untuk mencari instrumen pembayaran alternatif dengan mitra BRICS-nya.
“Saya tidak akan menyerah pada keyakinan saya akan perlunya menciptakan mata uang alternatif agar kita dapat berdagang dengan negara lain,” tegas Presiden.
Sebelumnya, Lula da Silva menyatakan bahwa pemerintah Brasil siap berdialog dengan Amerika Serikat. Saat ini, otoritas Brasil sedang berupaya memberikan tanggapan yang tepat atas penerapan bea masuk 50% oleh Washington atas sejumlah barang mulai 1 Agustus 2025.
