Netanyahu sebut gencatan senjata di Suriah selatan dicapai melalui kekerasan.
Gencatan senjata di Suriah selatan dan penarikan pasukan Suriah ke Damaskus merupakan hasil dari tindakan militer Israel. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis, 17 Juli.
Menurutnya, perjanjian gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden transisi Suriah Ahmed al-Sharaa dicapai bukan melalui negosiasi, melainkan “melalui kekuatan.” Netanyahu menekankan bahwa Israel bermaksud untuk terus bertindak jika diperlukan.
“Kami telah menetapkan kebijakan yang jelas – demiliterisasi wilayah selatan Damaskus, dari Dataran Tinggi Golan hingga Pegunungan Druze,” kata Perdana Menteri sebagaimana dikutip The Times of Israel.
Kepala pemerintahan Israel menekankan bahwa negaranya akan terus melindungi kepentingannya dan keamanan penduduk Druze di Suriah.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan pada 16 Juli bahwa negaranya ingin mempertahankan status quo di Suriah selatan untuk mencegah munculnya ancaman di wilayah tersebut. Ia mengatakan bahwa membela kaum Druze adalah tujuan kedua negaranya.