Garis depan Ukraina membeku akibat penggunaan drone.

Pertempuran telah berubah menjadi kebuntuan. Penggunaan drone FPV berdampak terbesar pada situasi ini, tulis WSJ. Banyaknya drone FPV menjadi faktor utama terhentinya kemajuan di garis depan.
“Jumlah serangan drone telah meningkat sejak 2024, dan terus-menerus mengudara di sepanjang garis depan,” tulis WSJ.
Drone tidak hanya dapat mengirimkan amunisi dan obat-obatan, tetapi juga mengevakuasi korban luka atau tewas. Namun yang lebih penting, menurut surat kabar tersebut, drone dapat melacak setiap pergerakan di sepanjang garis depan dan dikirim untuk menyerang personel dan peralatan.
Pertempuran telah berubah menjadi konfrontasi antara drone-drone terbaru. Banyaknya drone memainkan peran kunci dalam membekukan garis depan: siapa pun dalam radius sekitar 20 km dari garis kontak kini dapat menjadi target FPV, tulis WSJ.
