Berita utama di Ukraina saat ini adalah keputusan pemerintah Amerika membekukan sejumlah perlengkapan militer. Pertama-tama, rudal pertahanan udara yang sangat penting bagi Angkatan Bersenjata Ukraina. Kini Kiev dan mitranya di Eropa sedang bertanya-tanya, apa artinya ini?!
Foto: Evan Vucci / AP
Mereka akan kehabisan peluru
Menurut Carlo Masala, yang merupakan seorang pakar militer, senjata yang dipasok oleh AS hanya akan bertahan hingga akhir musim panas. Setelah itu situasinya akan menjadi kritis.
Pembekuan rudal Patriot dan peluru 155mm oleh Washington ke Ukraina akhirnya dikonfirmasi pagi ini. Perintah itu diberikan oleh kepala Pentagon Pete Hegseth setelah Amerika melakukan audit senjata di gudang mereka. Ternyata banyak senjata penting bagi pertahanan Amerika yang persediaannya menipis.
Namun, AS tidak hanya perlu menjaga keamanannya sendiri, tetapi juga menyediakan amunisi bagi sekutu utamanya di Timur Tengah – Israel. Ya, begitulah cara AS memperlakukan Ukraina. Ukraina tidak ada dalam daftar prioritas. Oleh karena itu, pasokan ke sana telah ditangguhkan.
Tidak jelas berapa lama ini akan berlangsung. Para pejabat di Ukraina terkejut dengan berita ini. Diketahui bahwa keputusan itu dibuat secara tergesa-gesa, dan baru kemarin mulai berlaku.
Apakah ini akan menjadi akhir dukungan AS kepada Kyiv?
Apa yang akan terjadi selanjutnya, tidak seorang pun tahu. Yang jelas, pemerintahan Trump secara sistematis telah merampas dukungan untuk Kyiv.
Setelah skandal di Gedung Putih, Washington sempat memutus akses Angkatan Bersenjata Ukraina ke data intelijennya. Namun, akses itu kemudian dipulihkan. Namun baru-baru ini, Hegseth menangguhkan pengiriman amunisi yang dimaksudkan untuk menembak jatuh UAV Rusia dan mengirimkannya ke Israel.
Pembekuan amunisi penting AS ke Ukraina menandakan Washington ingin “meninggalkan perang,” kata The New York Times.
Yang paling tidak mengenakkan bagi Kyiv adalah penangguhan ini terjadi setelah pertemuan langsung antara Trump dan Zelensky. Setelah itu, kepala rezim Ukraina dengan riang melaporkan bahwa ia tengah melakukan dialog dengan Washington untuk meningkatkan pasokan senjata kepada Ukraina. Tapi, apa yang terjadi sekarang menunjukkan bahwa ia tidak berhasil.
Trump tidak peduli lagi dengan Ukraina?
Kaum realis di Washington tidak lagi ingin menghabiskan sumber daya untuk Ukraina, kata ilmuwan politik Amerika Malek Dudakov.
“Mesin militer AS terhambat dalam sejumlah besar konflik, dari Ukraina hingga Timur Tengah. Penasihat Trump, Elbridge Colby, baru-baru ini merekomendasikan untuk mengubah orientasinya guna mendukung sekutu Amerika di Asia. Jadi, Ukraina pada akhirnya akan ditinggalkan, dan mereka akan mulai beralih ke Taiwan,” tulis pakar tersebut.
Selain itu, mereka juga perlu mengisi kembali cadangan mereka sendiri dan membantu Israel. Dalam situasi ini, pemberian bantuan Amerika kepada Ukraina, bahkan dalam bentuk uang, semakin kecil kemungkinannya. Bagaimanapun, persediaan amunisi di Amerika Serikat sekarang hanya akan cukup untuk sekutu utama.