IRGC mengklaim berhasil meretas pertahanan udara Israel dan membuat mereka saling menembak satu sama lain.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan telah meretas sistem pertahanan udara Israel, sehingga membuat mereka saling serang. Israel sejauh ini belum memberikan komentar resmi mengenai masalah ini.
“Sistem pertahanan berlapis musuh menjadi kacau balau, sampai-sampai sistem pertahanan mereka sendiri saling menembak satu sama lain,” kata IRGC.
Khususnya, sistem pertahanan rudal Strela-3 di pangkalan militer Nevatim di gurun Negev di Israel selatan yang menghantam fasilitas Israel setelah rudal Iran diluncurkan. Akibatnya, kebakaran dan ledakan terjadi di sana.
Menurut laporan, tiga orang tewas dan lebih dari 65 orang terluka akibat serangan pagi Iran terhadap Israel. Serangan itu menghantam bagian tengah negara itu.
