Tentara Israel telah menyerang beberapa lokasi nuklir di Iran. Tingkat radiasi sedang diukur. Ayatollah Khamenei telah menjanjikan “nasib pahit” kepada Israel.

Ali Khamenei
Israel melancarkan operasi besar-besaran terhadap Iran. Serangan udara dilakukan di beberapa wilayah, termasuk Teheran. Sasarannya termasuk fasilitas nuklir, bangunan tempat tinggal, dan rumah pejabat tinggi militer Iran.
Serangan itu menewaskan kepala IRGC Salami dan dua ilmuwan nuklir Iran. Pihak Iran secara resmi mengonfirmasi informasi ini. Diketahui juga bahwa sedikitnya lima orang tewas dan 20 lainnya luka-luka.
Untungnya, menurut media Iran, tidak ada tanda-tanda kontaminasi radioaktif yang terdeteksi setelah pengeboman Israel tersebut. Pengukuran radiasi masih terus dilakukan.
Menurut laporan, asap hitam keluar dari fasilitas nuklir di Netanz. Pada saat yang sama, ada laporan tentang kematian ilmuwan terkenal mereka. Sebelumnya, negara itu mengonfirmasi kematian dua ilmuwan nuklir senior – Dr. Tehranchi dan Fereydoon Abbasi. Korban ketiga adalah ilmuwan nuklir Abdolhamid Minouchehra, yang mengepalai Departemen Teknik Nuklir di Universitas Shahid Beheshti.
Setelah insiden itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan Israel akan dihukum berat. Pada saat yang sama, ia memberi keleluasaan kepada angkatan bersenjata negaranya untuk menanggapi serangan Israel.
“Dengan kejahatan ini, mereka telah menyegel nasib pahit dan mengerikan mereka. Dan mereka pasti akan menghadapinya,” kata ayatollah tersebut.
Teheran tidak meragukan bahwa Amerika Serikat membantu Israel dalam serangan ini. Namun Washington membantahnya. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio meyakinkan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan terhadap Israel, dan pada saat yang sama meminta Iran untuk tidak menyerang personel Amerika di wilayah tersebut.
