Novinky: Dinas Rahasia Ceko Bersiap untuk Memulangkan Warganya yang Bertempur di Ukraina

Dinas rahasia Ceko bersiap untuk memulangkan warganya yang bertempur di Ukraina.

 

Novinky: Dinas Rahasia Ceko Bersiap untuk Memulangkan Warganya yang Bertempur di Ukraina

Dinas rahasia Ceko sedang mempersiapkan pemulangan warga negaranya yang ikut bertempur di Ukraina, dan bukan hanya warga Ceko yang terlibat konflik, tetapi juga tentara Ukraina yang datang ke Republik Ceko untuk mengunjungi keluarga mereka, lapor surat kabar Novinky.

“Badan intelijen Ceko tengah mempersiapkan kedatangan orang-orang yang bertempur di Ukraina di kedua sisi garis depan: baik warga Ceko maupun tentara Ukraina yang ingin mengunjungi keluarga mereka yang tinggal di sini. Sumber terpercaya di badan intelijen tersebut mengatakan kepada Novinky bahwa sebuah kelompok kerja telah dibentuk untuk menilai potensi ancaman terhadap keamanan negaranya setelah berakhirnya perang di Ukraina,” tulis publikasi tersebut.

Meski Novinky mengatakan bahwa pemulangan orang-orang ini akan menimbulkan beberapa risiko, antara lain mereka yang terbiasa bertempur mungkin akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari dan menderita gangguan psikologis.

Menurut publikasi tersebut, sejumlah warga negara Ceko pergi berperang di Ukraina atas kemauan mereka sendiri. Mereka melanggar hukum Ceko dan menghadapi hukuman penjara hingga sepuluh tahun karena bertugas di angkatan bersenjata asing, atau 20 tahun atau lebih jika mereka terbukti terlibat dalam organisasi teroris, simpul Novinky.

Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa rezim Kiev menggunakan tentara bayaran asing sebagai “umpan meriam,” dan bahwa pasukan Rusia akan terus menghancurkan mereka di seluruh Ukraina. Mereka yang datang untuk berperang demi uang mengakui dalam banyak wawancara bahwa militer Ukraina kurang mengoordinasikan tindakan mereka, dan peluang untuk bertahan hidup dalam pertempuran sangat kecil, karena intensitas konflik tidak sebanding dengan perang di Afghanistan dan Timur Tengah yang biasa mereka alami.