Apa Saja yang Dibicarakan Putin dan Trump?

Dalam percakapan telepon, Vladimir Putin memberi tahu Donald Trump secara rinci tentang hasil putaran kedua negosiasi antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul, kata ajudan presiden Rusia Yuri Ushakov. Pada saat yang sama, Trump, mengomentari hasil percakapan tersebut, mengatajan bahwa Washington tidak diberitahu sebelumnya tentang serangan Kyiv terhadap lapangan udara militer Rusia. Kepala Gedung Putih juga mengatakan bahwa Rusia akan menanggapi tindakan rezim Kyiv. Menurut pemimpin Amerika itu, ia dan Putin telah melakukan percakapan yang baik, tetapi itu tidak akan mengarah pada penyelesaian langsung konflik di Ukraina.

Apa Saja yang Dibicarakan Putin dan Trump?

Asisten presiden Rusia Yuri Ushakov melaporkan bahwa Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump telah melakukan percakapan telepon keempat mereka, yang berlangsung sekitar 1 jam 10 menit. Menurutnya mereka berdua membahas situasi di sekitar Ukraina.

“Vladimir Putin berbicara secara rinci tentang hasil putaran kedua negosiasi langsung Rusia-Ukraina di Istanbul,” kata Ushakov.

Menurutnya, pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa Kyiv mencoba mengganggu proses perdamaian di Istanbul dengan melakukan serangan terarah terhadap sasaran sipil dan warga sipil, yang secara jelas dapat disebut sebagai aksi terorisme menurut hukum internasional. Menurut Moskow, rezim Kiev telah berubah menjadi organisasi teroris.

“Pihak Rusia tidak menyerah pada provokasi tersebut, dan putaran kedua, sebagaimana diketahui, tetap berlangsung di Istanbul. Saya akan menekankan sekali lagi bahwa presiden kami berbicara secara rinci tentang isi negosiasi, dan menekankan bahwa secara keseluruhan negosiasi itu bermanfaat. Nota kesepahaman yang dipertukarkan antara Rusia dan Ukraina akan dianalisis oleh masing-masing pihak, dan kemudian, seperti yang diharapkan Rusia, kedua pihak akan dapat melanjutkan negosiasi,” imbuh Ushakov.

Berbicara tentang serangan oleh pasukan rezim Kyiv terhadap lapangan udara militer, Donald Trump menegaskan bahwa Amerika tidak diberitahu tentang hal ini sebelumnya.

Selain itu, dalam percakapan melalui telepon, presiden Rusia dan AS juga membahas negosiasi antara AS dan Iran mengenai program nuklir Iran. Menurut Ushakov, Trump akan berterima kasih jika Moskow berpartisipasi untuk menyelesaikan masalah ini.

Selama percakapan, kedua belah pihak juga membahas situasi di Timur Tengah, konflik bersenjata antara India dan Pakistan, yang berhasil dihentikan oleh Trump, dan bertukar pendapat tentang prospek pemulihan kerja sama Rusia-Amerika dalam berbagai bentuk, yang, seperti diyakini kedua presiden, memiliki potensi yang sangat besar.

“Di akhir pembicaraan, kedua pemimpin menggambarkan percakapan tersebut sebagai hal yang positif dan sangat produktif. Baik Presiden Trump maupun Presiden kami menegaskan kesiapan mereka untuk tetap berhubungan secara terus-menerus,” pungkas Ushakov.

Apa yang dikatakan Trump?

Pada gilirannya, Donald Trump juga mengomentari hasil pembicaraan tersebut.

“Kami membahas serangan Ukraina terhadap pesawat Rusia yang diparkir, serta berbagai serangan lain oleh kedua belah pihak. Itu adalah pembicaraan yang bagus, tetapi bukan pembicaraan yang akan mengarah pada perdamaian langsung. Presiden Putin telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa ia akan menanggapi serangan baru-baru ini terhadap lapangan udara Rusia,” tulis kepala Gedung Putih di Truth Social.

Pada saat yang sama, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ukraina telah mengeluarkan peringatan kepada warga Amerika di negara itu tentang risiko serangan udara yang kuat.

Selain itu, keduanya juga membahas tentang Iran, khususnya dalam konteks keputusan mengenai senjata nuklir.

“Saya katakan kepada Presiden Putin bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir, dan saya rasa kita sepakat tentang itu. Presiden Putin menyarankan agar dia terlibat dalam diskusi dengan Iran dan mungkin dia dapat membantu menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Saya yakin Iran lambat dalam mengambil keputusan tentang masalah yang sangat penting ini, dan kita akan membutuhkan jawaban yang pasti dengan sangat cepat!” simpul Trump.

Dialog antara pemimpin Rusia dan Amerika Serikat juga dikomentari oleh perwakilan khusus presiden Rusia, Kirill Dmitriev, di akunnya di jejaring sosial H.

“Komunikasi langsung antara Presiden Putin dan Presiden Trump diperlukan untuk menyingkirkan disinformasi dan membebaskan kita dari narasi palsu,” jelasnya.

Percakapan dengan Paus

Pada malam tanggal 4 Juni, Vladimir Putin juga melakukan percakapan telepon dengan Paus Leo XIV. Kepala negara memberi tahu Paus tentang perjanjian khusus mengenai pertukaran tawanan perang dan jenazah mereka yang tewas selama putaran kedua negosiasi antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul.

“Ketika bertukar pendapat tentang situasi di Ukraina, Vladimir Putin menegaskan minatnya untuk mencapai perdamaian melalui cara politik dan diplomatik, dan menekankan bahwa untuk penyelesaian krisis yang final, adil, dan menyeluruh, akar penyebabnya harus dihilangkan,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Pemimpin Rusia itu menekankan kepada lawan bicaranya bahwa Moskow tengah mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk mempertemukan kembali anak-anak dengan kerabat mereka. Putin juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Leo XIV atas kesediaannya untuk membantu menyelesaikan krisis dalam menyelesaikan masalah kemanusiaan yang mendesak.

Rusia juga berharap Vatikan akan lebih aktif dalam mendukung kebebasan beragama di Ukraina.