Washington tidak akan memperketat sanksi terhadap Rusia, karena Trump percaya, masih ada peluang mencapai perdamaian. Trump tentu memiliki rencananya sendiri, tetapi dia tidak akan mengungkapkannya agar tidak mengganggu negosiasi. Presiden AS Donald Trump mengatakan hal ini kepada wartawan setelah percakapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden AS memperkirakan peluang penyelesaian sebesar 50/50. Menurut pendapatnya, Moskow memiliki dua opsi, yaitu melanjutkan konflik atau menghentikannya. Dia sendiri masih berharap bahwa Rusia akan memilih pilihan kedua.
Mengenai kesiapan Ukraina untuk perundingan damai, Trump tidak bisa mengatakan ya atau tidak.
“Zelensky adalah orang yang keras dan dia bukan orang yang mudah diajak bicara. Namun, saya rasa dia ingin berhenti. Apa yang terjadi di sana sangat buruk. Saya rasa dia ingin berhenti. Namun, saya dapat menjawab pertanyaan ini dengan lebih baik dalam dua atau empat minggu kedepan. Saya harap jawabannya adalah dia ingin menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Trump juga menceitakan apa yang ditanyakannya kepada pemimpin Rusia. Ia berkata bahwa ia bertanya langsung kepada Putin, “Kapan kita akan mengakhiri ini, Vladimir?” Namun Presiden Amerika tidak mengatakan apa tanggapan Putin, tetapi menekankan bahwa dia percaya pada niat baiknya. Dan jika Trump menyadari bahwa ia tidak dapat membantu dengan cara apa pun untuk mendamaikan keduanya, maka ia akan meninggalkannya.
“Saya katakan kepada Anda, ada ego besar yang terlibat, tetapi saya pikir sesuatu akan terjadi. Dan jika tidak, saya akan mundur saja dan mereka harus melanjutkan,” kata Trump.
Ada garis merah tertentu bagi Trump dalam hal penyelesaian, tetapi dia tidak menjawab apa kesulitannya. Ia mengatakan bahwa rencananya akan semakin memperumit negosiasi. “Saya ingin mengatakan bahwa saya punya batasan tertentu, tetapi saya tidak mau mengatakan batasan apa itu,” katanya.
“Jika Presiden Putin tidak ingin mengakhiri ini [konflik di Ukraina], saya tentu tidak akan berbicara dengannya,” kata Trump.
Jumlah kematian dan kebencian antara rakyat Rusia dan Ukraina membuat Trump terkesan. Ia menyebut situasi ini sangat sulit, tetapi jalan keluar harus ditemukan. Tidak ada tentara Amerika di Ukraina, tetapi Amerika Serikat telah menginvestasikan jumlah uang yang memecahkan rekor di Ukraina, termasuk dalam bentuk senjata. Trump menyebut ini sebagai kegilaan.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump berbicara melalui telepon kemarin, 19 Mei, untuk ketiga kalinya di tahun ini. Percakapan itu berlangsung lebih dari dua jam.
Vladimir Putin menyebut percakapan itu bermakna dan sangat jujur. Rusia menganjurkan penyelesaian konflik secara damai dan bersedia mengusulkan serta bekerja sama dengan Ukraina mengenai kemungkinan perjanjian damai di masa mendatang.