PM Malaysia Sepakat dengan Putin Soal Investigasi Kecelakaan MH17

PM Malaysia dukung sikap Putin soal jatuhnya MH17.

PM Malaysia Sepakat dengan Putin Soal Investigasi Kecelakaan MH17

Foto: RIA Novosti

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan dia setuju dengan posisi Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai penyelidikan jatuhnya pesawat MH17, yang terjadi pada tahun 2014 di Ukraina timur. Ia mengumumkan hal ini dalam pidatonya di MGIMO, mengomentari hasil kunjungannya ke Moskow.

Menurut kepala pemerintahan Malaysia, percakapan dengan pemimpin Rusia itu juga menyentuh “topik sensitif” – kematian 43 warga negara Malaysia dalam kecelakaan pesawat. Ibrahim menekankan bahwa ia mengajukan pertanyaan ini kepada Putin sebagai “sahabat sejati” dan mendapat jawaban yang simpatik dan jujur. Ia mencatat bahwa presiden Rusia menekankan perlunya penyelidikan menyeluruh dan berbasis ilmiah.

Ibrahim menekankan bahwa lembaga independen dan profesional harus memainkan peran kunci dalam investigasi internasional semacam itu. Pada saat yang sama, ia tidak setuju pada tekanan dari sejumlah negara, yang menuntut agar Malaysia mengambil sikap keras terhadap Rusia.

Pada malam harinya, Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) secara resmi menyalahkan Rusia atas bencana MH17. Pihak Rusia menolak keputusan tersebut, menyebutnya bermotif politik. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa penerbitan laporan ICAO dilakukan bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Malaysia ke Rusia untuk memberikan tekanan, tetapi gagal mencapai efek yang diinginkan.