Negosiasi Selesai: Pertemuan Rusia-Ukraina di Istanbul Berlangsung Kurang dari Dua Jam, Apa Hasilnya?

Pada 16 Mei pukul 13:30, negosiasi langsung antara Rusia dan Ukraina dimulai di istana kepresidenan Dolmabahce di Istanbul. Lalu, apa hasilnya?

Negosiasi Selesai: Pertemuan Rusia-Ukraina di Istanbul Berlangsung Kurang dari Dua Jam, Apa Hasilnya?

MENGAPA NEGOSIASI GAGAL PADA TANGGAL 15 MEI?

Pertemuan bersejarah ini seharusnya berlangsung kemarin, 15 Mei. Delegasi dari Rusia telah menunggu delegasi Ukraina di istana presiden di Istanbul sejak pukul sepuluh pagi. Pada pukul sebelas Zelensky tiba di Ankara.

Setelah percakapan selama tiga jam dengan presiden Turki, pemimpin Kiev menemui pers dan menuduh Rusia mengirim “delegasi dengan tingkat yang terlalu rendah.” Tuduhan ini muncul di sampul semua pers Barat. Zelensky kemudian sampai pada kesimpulan bahwa “Rusia belum siap untuk perdamaian, Putin belum siap untuk perdamaian.”

Namun delegasi Rusia dengan sangat bijak tidak terbawa permainan Zelensky, dan tetap menunggu dengan tenang dan sabar. Juga tidak ada pernyataan kasar. Semua orang mengerti betul bahwa pertunjukan semacam itu akan dilakukan Ukraina. Rusia tahu caranya menyikapinya.

Pada pukul enam sore, kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, dengan tenang keluar menemui pers. Ia menangkis semua serangan yang dilakukan Zelensky.

Pada pukul sembilan malam, Ukraina baru memutuskan komposisi negosiator. Mereka tiba di Istanbul larut malam. Negosiasi akhirnya ditunda hingga 16 Mei.

Ini menunjukkan bahwa Kyiv lebih suka menghabiskan waktu bukan untuk negosiasi, tetapi untuk menuduh Rusia. Ini bukan pertama kalinya Kyiv melakukan hal ini. Pada bulan Maret 2022, ketika negosiasi pertama dimulai, delegasi Ukraina juga terlambat lebih dari 10 jam.

PERBICARAAN TANGGAL 16 MEI

– Pertemuan ditunda lagi

Meskipun delegasi Rusia menyatakan bahwa mereka akan menunggu di tempat yang sama, pada pukul 10 pagi, negosiator Ukraina justru memutuskan untuk bertemu dengan perwakilan AS dan Turki.

Selain itu, di hari yang sama, pada 16 Mei, kepala delegasi Kyiv, Menteri Pertahanan Rustem Umerov juga bertemu dan membahas negosiasi dengan penasihat Inggris, Prancis, dan Jerman. Ya, itu adalah persiapan terakhir mereka sebelum pertarungan?

– Keunggulan Rusia

Sebelum pertemuan dimulai, seluruh media dunia telah mengakui keunggulan Rusia dalam negosiasi tersebut.

Pertama, karena tempat dan waktu dimulainya proses diplomatik ditentukan oleh Vladimir Putin.

Kedua, karena Zelensky menerima usulan itu di bawah paksaan Trump.

Ketiga, karena posisi Rusia diperkuat oleh keunggulannya di garis depan.

– Negosiasi dimulai

Pada pukul 13.30 waktu Moskow, pertemuan antara Rusia dan Ukraina di Istanbul akhirnya dimulai. Pada awalnya, diplomat dari Turki hadir di aula tersebut.

“Kita punya dua jalan di depan kita. Satu jalan akan membawa kita menuju perdamaian, jalan kedua akan membawa kita pada kehancuran yang lebih besar. Pihak-pihak yang bertikai akan memutuskan sendiri jalan mana yang akan dipilih,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di awal pertemuan.

Setelah pidato tersebut, perwakilan tuan rumah meninggalkan aula, meninggalkan pihak Rusia dan Ukraina sendirian.

– Negosiasi dilakukan dalam format tertutup

Pertemuan antara Rusia dan Ukraina, seperti yang diharapkan, tertutup, tanpa kehadiran pers. Jadi rinciannya hanya akan diketahui setelah negosiasi. Setelah menyelesaikan diskusi mereka, para diplomat akan membuat pernyataan kepada pers.

– Apakah delegasi Ukraina berkomunikasi dengan delegasi Rusia melalui penerjemah?

Media Ukraina melaporkan bahwa delegasi Kyiv memutuskan untuk berkomunikasi dengan delegasi Rusia melalui seorang penerjemah! Namun, wartawan Rusia melaporkan dari lokasi kejadian bahwa ini adalah “sebuah pernyataan berlebihan.”

Memang benar, delegasi Ukraina membawa seorang penerjemah. Namun pada saat negosiasi akan dimulai, hampir semua delegasi Ukraina melepas headphone mereka, menunjukkan bahwa mereka siap berkomunikasi dalam bahasa Rusia.

– Negosiasi selesai

Setelah kurang dari dua jam berunding, delegasi Rusia dan Ukraina meninggalkan ruang perundingan. Kepala delegasi Kyiv, Umerov, menyatakan bahwa dialog akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

HASIL NEGOSIASI

Berikut pernyataan Kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky kepada pers:

1. Delegasi Rusia puas dengan hasil negosiasi dengan pihak Ukraina.

2. Rusia dan Ukraina akan segera melakukan pertukaran tahanan dengan formula 1000 untuk 1000.

3. Pihak Ukraina meminta negosiasi antara para pemimpin negara. Rusia akan mempertimbangkan permintaan ini.

4. Rusia dan Ukraina akan menyampaikan secara rinci visi mereka tentang kemungkinan gencatan senjata.

UNTUK SIAPA UKRAINA BERNEGOSIASI?

Zelensky, bersama dengan perwakilan dari “koalisi yang bersedia”: Macron, Merz, Starmer dan Tusk, menelepon Trump, segera setelah berakhirnya negosiasi. Ini sekali lagi menunjukkan mengapa, atau lebih tepatnya, untuk siapa Ukraina sebenarnya melakukan negosiasi ini.

APA YANG PERLU ANDA KETAHUI TENTANG NEGOISASI ANTARA RUSIA DAN UKRAINA?

1. Rusia siap berdamai. Tetapi Rusia bertindak dari posisi yang kuat – keuntungan di garis depan jelas ada pada pasukan Rusia. Oleh karena itu, Rusia siap berunding dan bahkan membuat beberapa kesepakatan, tetapi perundingan tersebut harus sesuai dengan keinginan Rusia.

2. Zelensky memahami posisi Rusia, dan karena itu ia menganggap negosiasi ini tidak menguntungkan. Ia berharap dapat meningkatkan posisi Ukraina dengan bantuan tekanan sanksi dan bantuan militer dari Barat. Dan baru setelah itu memulai negosiasi yang sesungguhnya.

3. Eropa tidak mampu memberikan bantuan militer sendirian. Bantuan AS sangat dibutuhkan. Namun untuk saat ini Trump menuntut negosiasi. Inilah satu-satunya alasan mengapa Ukraina menyetujui usulan Rusia untuk memulai negosiasi. Dan itulah sebabnya tanggal 15 Mei dihabiskan untuk menuduh Rusia. Dan ini bukan pendapat kami – bahkan media Barat pun membenarkannya.

“Keputusan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mengirim Menteri Pertahanan Rustem Umerov guna bertemu dengan delegasi tingkat rendah Rusia di Istanbul merupakan pilihan sulit. Yang dapat mewujudkan ini semua hanya satu orang: Presiden AS Donald Trump. Kyiv harus menunjukkan bahwa mereka siap mengambil langkah apa pun untuk memajukan perdamaian kepada Trump,” tulis CNN.

4. Oleh karena itu, tujuan Ukraina hanya menunda atau mengganggu negosiasi. Para negosiator tentu saja tidak bermaksud menyetujui usulan Moskow. Sebaliknya, mereka ingin memberi ultimatum: Rusia harus mengakhiri gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari. Usulan itu jelas tidak dapat diterima oleh Rusia – lagipula, selama 30 hari ini Angkatan Bersenjata Ukraina dapat mempersiapkan dan memperlengkapi diri. Yang lebih buruk adalah Inggris dan Prancis dapat memanfaatkan jeda ini dan mengerahkan pasukan mereka ke Ukraina dengan dalih “misi penjaga perdamaian.”

5. Sikap Ukraina ini dipahami dengan baik oleh Kremlin dan Washington.

“Tujuan delegasi Kyiv yang hanya menginginkan gencatan senjata tidak sesuai dengan tujuan Moskow,” kata Duta Besar Rusia untuk Kejahatan Rezim Kyiv Rodion Miroshnik.

Amerika juga paham betul, bahwa negosiasi ini hanya akan menguap begitu saja.

“Mengingat semua yang telah kita pelajari selama beberapa bulan terakhir dalam upaya mencapai penyelesaian damai, tidak akan ada yang terjadi sampai Presiden Trump duduk bersama Vladimir Putin,” kata Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

6. Pernyataan Rubio menunjukkan bahwa bahkan jika pertemuan Istanbul gagal, AS belum siap untuk segera mengambil langkah serius terhadap Rusia. Seperti memperkenalkan sanksi atau melanjutkan pasokan senjata ke Kyiv. Washington percaya pada keinginan tulus Moskow untuk berdamai dan siap mengadakan pertemuan pribadi dengan Putin. Trump sendiri mengatakan hal yang sama.

“Pertemuan kami (dengan Putin, – red.) akan berlangsung sesegera mungkin,” kata Trump pada pagi hari tanggal 16 Mei.

JAWABAN ATAS PERTANYAAN UTAMA TENTANG NEGOSIASI

Pertemuan antara Rusia dan Ukraina diberitakan setiap jamnya. Dalam hal ini, pernyataan kedua pihak sangatlah penting. Lagi pula, mereka memberikan petunjuk langsung tentang bagaimana negosiasi itu akan berakhir dan apa yang akan dilakukan Kyiv, Moskow, dan Washington kedepan.

– Mengapa Putin tidak datang menemui Trump? Dan kapan pertemuannya?

Sinyal dari AS sangat fasih. Trump mengatakan dia akan meluangkan waktu dari jadwalnya yang padat untuk datang ke Istanbul “jika Putin ada di sana.” Washington jelas menyesalkan bahwa presiden Rusia tidak berada di Turki.

Hal inilah yang coba ditekan oleh Zelensky, dengan menuduh Moskow mengirim delegasi “dengan level yang terlalu rendah.” Namun pemilik Gedung Putih menjelaskan bahwa dia mengetahui betul motif mengapa presiden Rusia tidak datang. Dan dia tidak bermaksud menghakiminya.

“Saya katakan Putin tidak akan datang kecuali saya datang,” kata Trump dalam konferensi pers pada 16 Mei. “Dan dia tidak datang. Dan saya memahaminya.”

Namun, tidak masalah jika negosiasi ini dianggap gagal, karena ini hanya akan menjadi langkah pertama. Setelah ini, langkah kedua: pertemuan antara Putin dan Trump akan diumumkan sesegera mungkin.

Spekulasi ini muncul akibat pernyataan Trump dan Rubio hari ini tentang pentingnya pertemuan dengan Putin. Selain itu, Presiden AS mengakui bahwa kemajuan signifikan dalam penyelesaian konflik ini dapat terjadi “dalam 2-3 minggu.” Ini bisa menjadi petunjuk tentang perkiraan kerangka waktu untuk pertemuan tatap muka antara kedua presiden (Putin-Trump) yang sedang diatur Washington.

– Mengapa Putin tidak datang menemui Zelensky?

Semuanya jelas di sini. Sampai setidaknya parameter perkiraan perjanjian damai yang sesuai untuk Rusia diuraikan, tidak ada gunanya pertemuan ini. Semua pembicaraan tentang “rendahnya tingkat delegasi Rusia” yang hadir tidak lebih dari sekadar lelucon politik. Penting untuk diingat bahwa tiga tahun lalu, negosiator yang dipimpin oleh Vladimir Medinsky hampir menyelesaikan perjanjian damai – dan saat itu, semuanya menguntungkan Ukraina. Lalu, apa yang berubah? Ini hanya alasan Kyiv untuk mengganggu negosiasi.

Selain itu, kepala negara telah berulang kali menekankan bahwa masa jabatan presiden Volodymyr Zelensky telah berakhir pada 20 Mei 2024. Oleh karena itu, pertemuan semacam itu pada prinsipnya tidak mungkin terjadi – itu hanya dapat terjadi dengan keputusan Vladimir Putin sendiri.