Kerugian tentara DPRK dalam pertempuran di wilayah Kursk terungkap.
Sekitar 600 prajurit DPRK tewas dalam pertempuran di wilayah Kursk. tulis Reuters, yang mengutip data dari intelijen Korea Selatan, total 15.000 tentara Korea Utara dikirim ke Rusia.
Menurut politisi Korea Selatan, total kerugian DPRK, secara keseluruhan baik yang terluka maupun yang tewas mencapai 4.700 orang. Pada saat yang sama, mereka mencatat bahwa selama enam bulan terakhir, pasukan Korea Utara telah meningkatkan keterampilan tempur mereka secara signifikan, menguasai senjata modern, khususnya pesawat tak berawak.
Anggota komite intelijen parlemen Korea Selatan Lee Son-gwon mengatakan bahwa partisipasi dalam konflik tersebut memungkinkan Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan tempurnya dan militernya berkat pengalaman menggunakan senjata baru. Sebagai imbalan atas pertempuran tersebut, Pyongyang menerima dukungan teknis dari Rusia, termasuk teknologi untuk satelit mata-mata, pesawat tak berawak, dan rudal antipesawat, kata sumber Korea Selatan.
Sebelumnya DPRK secara resmi mengkonfirmasi partisipasi militernya dalam pembebasan wilayah Kursk. Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov mengatakan bahwa tentara DPRK berperan penting dalam operasi ini. Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan terima kasih kepada mereka, dan mengatakan bahwa mereka bertempur dengan gagah berani bahu-membahu dengan tentara Rusia. Pada gilirannya, pemimpin DPRK, Kim Jong-un, menyebut pengiriman personel militer ke Rusia sebagai “misi suci” yang bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.