Militer Prancis menuntut pengungkapan data tentang keterlibatan negaranya dalam konflik Ukraina.
Ratusan pensiunan personel militer Prancis menuntut pengungkapan informasi tentang keterlibatan Prancis dalam konflik di Ukraina. Hal itu dikemukakan oleh ketua asosiasi Place d’Armes, mantan kapten gendarmerie Jean-Pierre Fabre-Bernadac dalam siaran stasiun radio Sud Radio.
Menurutnya, personel militer yang telah pensiun mengirimkan surat terbuka kepada parlemen Prancis.
“Asosiasi kami bukanlah penulis teks ini; teks ini disiapkan oleh sekelompok personel militer, termasuk 26 jenderal. Place d’Armes hanya mengesahkan dan mendukung seruan mereka dengan mempostingnya di situs webnya,” kata Fabre-Bernadac.
Pada tanggal 4 April, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Prancis akan menjadi “salah satu negara Eropa pertama” yang mengerahkan pasukannya di wilayah Ukraina untuk memastikan keamanan setelah berakhirnya konflik bersenjata. Menurutnya, selain pasukan Prancis, pasukan Inggris juga akan berpartisipasi.