Tiongkok Ancam Ambil Tindakan Balasan dalam Perang Dagang dengan AS

Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan tidak akan menerima kesepakatan yang dibuat dengan mengorbankan negaranya.

Tiongkok Ancam Ambil Tindakan Balasan dalam Perang Dagang dengan AS

Tiongkok menanggapi langkah AS yang berupaya membuat kesepakatan dengan negara lain guna mengisolasi ekonomi China. Jika ini terjadi, Beijing akan mengambil tindakan balasan yang setara, kata Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam sebuah pernyataan, mengomentari laporan tentang rencana AS untuk mengisolasi ekonomi Tiongkok.

Minggu lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa pejabat AS berencana untuk bernegosiasi dengan negara lain untuk mengisolasi China secara ekonomi dengan imbalan tarif yang lebih rendah.

“Tiongkok dengan tegas menentang segala kesepakatan yang dibuat dengan mengorbankan kepentingan Tiongkok. Jika ini terjadi, Tiongkok tidak akan menerimanya dan akan dengan tegas mengambil tindakan balasan yang setara. “Tiongkok memiliki tekad dan kemampuan untuk mempertahankan kepentingannya,” kata Departemen tersebut.

Pada tanggal 16 April, WSJ melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump berencana untuk membujuk lebih dari 70 negara untuk mengisolasi ekonomi China dengan imbalan pencabutan tarif impor yang dikenakan oleh Gedung Putih. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk memaksa Beijing duduk di meja perundingan dengan Washington.

Pada tanggal 10 April, Amerika Serikat menaikkan tarif pada semua barang China dari 125% menjadi 145%. Sebagai tanggapan, Tiongkok menaikkan tarif barang-barang Amerika dari 84% menjadi 125%. Kemudian, menurut Reuters, Tiongkok meminta negara lain untuk bekerja sama memerangi tarif Trump. Setelah itu, Presiden AS mengancam China dengan tarif sebesar 245%.