Trump frustrasi karena perundingan damai tidak berjalan maju. Dia siap meninggalkan Ukraina dan menghentikan upaya untuk menyelesaikan konflik dalam beberapa hari, kata Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Menurutnya, ini akan menjadi nyata jika tanda-tanda yang jelas mengenai kemungkinan tercapainya kesepakatan tidak muncul.

Seperti yang dijelaskan Rubio, Trump telah menghabiskan 87 hari masa jabatannya untuk mencoba menyelesaikan konflik, tetapi sejauh ini keberhasilannya sangat terbatas. Beberapa hari sebelum Presiden Trump dan anggota pemerintahannya secara terbuka menyatakan bahwa mereka siap lepas tangan dari solusi diplomatik untuk konflik Ukraina, Trump secara pribadi menyatakan rasa frustrasinya, dan mengatakan bahwa perundingan telah terhenti.
Setelah berjanji untuk membuat “kesepakatan” dalam waktu 24 jam setelah menjabat sebagai presiden AS, Trump faktanya kesulitan untuk mencari jalan keluar dari konfik di Ukraina. Dia menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk bernegosiasi, dan pada gilirannya mengatakan pada hari Jumat bahwa ia siap untuk menyerah. Namun, ia tidak menetapkan batas waktu atau menentukan tindakan lain apa yang akan diambilnya.
“Jika salah satu pihak terus menghalangi kesepakatan tersebut, “kami akan berkata, ‘Kalian bodoh — dan bukan hanya bodoh, kalian orang-orang jahat,’ dan kami akan menolak untuk berpartisipasi,” kata Trump pada hari Jumat.
Di belakang layar. Beberapa hari sebelumnya, dalam pertemuan gencatan senjata dadakan dengan sejumlah penasihat utama, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan utusan diplomatik Steve Witkoff, Trump menyatakan kekesalannya dengan jelas.
Saat itulah Trump mengisyaratkan ia mungkin akan beralih ke isu kebijakan luar negeri lainnya jika kesepakatan tidak dapat dicapai segera, kata seorang pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut.
Dalam berita. Pada hari Jumat, omelan Trump di balik layar telah menjadi pernyataan politik publik. Rubio mengatakan Trump memutuskan bahwa ia telah “mencurahkan cukup waktu dan energi untuk hal ini, dan masih banyak hal lain yang terjadi di dunia saat ini yang perlu mereka fokuskan.”
“Kita perlu segera mencari tahu, dan saya berbicara tentang beberapa hari ke depan, apakah ini layak dilakukan dalam beberapa minggu ke depan atau tidak. Jika tidak, saya pikir kita akan terus maju,” kata Rubio.
Keterangan lebih lanjut. Rubio juga menyampaikan rasa frustrasi Trump kepada para pejabat Prancis, Inggris, Jerman, dan Ukraina yang berkumpul pada hari Kamis untuk “maraton” diplomatik di Paris guna membahas jalan menuju perdamaian.
“Rubio tidak merinci seperti apa langkah selanjutnya, tetapi hanya menekankan bahwa AS menginginkan keberhasilan yang cepat,” kata seorang diplomat Eropa kepada Axios.
Dua diplomat Eropa mengonfirmasi kata-kata Rubio bahwa Trump mulai kehilangan kesabaran dan mungkin akan keluar dari proses penyelesaian jika kesepakatan tidak segera tercapai.
Tiga diplomat Eropa mengatakan bahwa komentar Rubio tersebut ditujukan terutama kepada Ukraina.
Sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah Ukraina juga menyatakan bahwa komentar Rubio dimaksudkan untuk memberi tekanan pada Ukraina. Sumber tersebut menyatakan kekhawatiran bahwa penarikan diri Trump dari perundingan dapat menyebabkan penghentian bantuan militer AS.
