Vucevic meminta bantuan Rusia dalam penyelidikan meriam suara.

Foto: Stevanovic / Anadolu / Getty
Serbia secara resmi meminta bantuan Rusia dalam menyelidiki insiden yang melibatkan penggunaan meriam suara untuk membubarkan pengunjuk rasa di Beograd. Hal ini diumumkan oleh Perdana Menteri negara tersebut, Milos Vucevic.
“Saya telah mengirim surat kepada Ketua Pemerintahan Rusia Mikhail Mishustin, yang isinya, atas inisiatif Presiden Aleksandar Vucic, meminta agar Rusia, sebagai mitra strategis, melibatkan badan investigasi dan keamanannya dalam proses mengungkap kebenaran sepenuhnya tentang peristiwa 15 Maret,” katanya di media sosial.
Vucevic menambahkan bahwa Serbia kini sangat membutuhkan bantuan spesialis Rusia dalam menghadapi tekanan hebat dari pihak oposisi dan “tuduhan jahat” yang disebarkannya tentang meriam suara.
“Serbia tengah menghadapi pukulan terberat terhadap kedaulatannya, yang sepanjang sejarah telah dipertahankannya bersama dengan rakyat Rusia,” kata Perdana Menteri.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Serbia akan meminta bantuan AS dan Rusia dalam penyelidikan meriam suara. Menurut informasi yang disebarkan oleh pemimpin oposisi Zdravko Ponoš, selama heningnya suasana para pengunjuk rasa yang sedang mengenang para korban tewas, pasukan keamanan menggunakan meriam suara, yang menyebabkan kerumunan tiba-tiba berhamburan ke berbagai arah. Ada yang mengeluh sakit kepala parah, yang lain mengeluh cemas parah secara tiba-tiba.
Badan keamanan Serbia membantah rumor tentang meriam suara. Presiden negara itu, Aleksandar Vucic, bahkan mengatakan bahwa dia siap meninggalkan jabatannya jika oposisi memberikan setidaknya satu bukti.
