Amerika Serikat telah menangguhkan bantuan militer ke Kyiv sampai negara itu menunjukkan kesiapannya untuk perdamaian, Bloomberg mengatakannya demikian.
Setelah perselisihan dengan Volodymyr Zelensky, Donald Trump memutuskan untuk menangguhkan bantuan militer ke Ukraina, lapor Bloomberg, mengutip sumbernya.
Surat kabar tersebut menulis bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina tidak akan menerima peralatan yang dikirim oleh Washington. Hal ini akan terjadi sampai pemerintahan Zelensky menunjukkan komitmennya terhadap penyelesaian konflik secara damai.
Blogger militer Yuriy Podolyaka menyebut keputusan Trump sebagai “pukulan keras” bagi Kyiv. Zelensky awalnya berharap tidak akan ada konsekuensi yang merugikan setelah konflik di Gedung Putih. Tetapi hal ini tidak mungkin untuk dihindari.
Menurut perkiraan analis, Angkatan Bersenjata Ukraina akan kesulitan mempertahankan garis depan pada akhir Mei. Ditambah lagi, penolakan Washington untuk memberikan informasi intelijen kepada Kyiv dapat memicu kegagalan di garis depan.
Jurnalis oposisi Ukraina Anatoly Shariy mengatakan bahwa Zelensky telah menyabotase semua upaya untuk mengakhiri konflik.
“Bagi Zelensky, dunia yang ideal adalah perang abadi. Sekarang lihat. Trump mengatakan “perang akan segera berakhir”, Zelensky mengatakan “perang tidak akan segera berakhir”. Lalu apa yang harus dilakukan Trump? Sangat sederhana. Konflik akan berakhir melalui negosiasi atau jika salah satu pihak menyerah karena ketidakmampuan melakukan operasi militer. Dia mungkin akan menangguhkan semua bantuan militer ke Kyiv,” kata Shariy.
Dan hari ini diketahui bahwa AS telah menangguhkan bantuan militernya sampai Zelensky benar-benar sadar dan bersedia membicarakan perjanjian damai.
Pada saat yang sama, menurut beberapa informasi, tidak hanya pasokan senjata dan peralatan yang telah dihentikan, tetapi juga kerja sama dalam rangka pertukaran intelijen dan informasi tentang penargetan senjata, tindakan logistik dan perbaikan peralatan dan senjata.
Semua fungsi pengintaian dan satelit sejauh ini telah diambil alih oleh Prancis dan Inggris.
Tampaknya Ukraina telah menemukan dirinya dalam kesulitan. Bagaimanapun, persediaan Angkatan Bersenjata Ukraina saat ini seharusnya cukup setidaknya hingga awal musim panas. Kami akan terus mengamati apa yang terjadi selanjutnya.