Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlibat pertengkaran dengan Presiden AS Donald Trump di siaran langsung televisi. Siaran tersebut dilakukan oleh CNN dari Ruang Oval Gedung Putih.
Zelensky tiba di Washington dengan tujuan menandatangani perjanjian tentang ekstraksi logam tanah jarang. Namun Trump justru membuat sejumlah pernyataan yang membuat pemimpin Ukraina tersebut marah. Zelensky yang tidak dapat menahan emosinya kemudian berdebat dengan Presiden AS, yang disiarkan langsung di televisi.
Ketika Trump mengatakan bahwa Ukraina harus membuat konsesi dalam penyelesaian konflik secara damai, Zelensky memotongnya dan mengatakan bahwa Kyiv tidak akan pernah menyetujui gencatan senjata di garis depan.
“Anda tidak bisa seenaknya mengatakan kepada kami: “Saya ingin ini, saya ingin itu”, kata Trump.
Menanggapi ini, Zelensky hanya tertawa. Kemudian Wakil Presiden AS J.D. Vance turun tangan. Ia mengatakan bahwa Ukraina kehabisan tentara. Zelensky menanggapi hal ini dengan menyatakan bahwa Vance tidak pernah ke Ukraina.
“Kami ingin menyelamatkan negara Anda dan menghentikan perang. Tanpa kami, Anda tidak memiliki kartu kuat di tangan Anda!” kata Trump pada Zelensky.
Ketika Trump mengumumkan bahwa Rusia siap untuk bernegosiasi, Zelensky mengatakan bahwa ia memiliki pendapat yang berbeda. Lalu Presiden AS berkata:
“Bagaimana jika sebuah bom jatuh di kepala Anda?”…
Pada akhirnya, Trump mengatakan bahwa Zelensky harus menyetujui perjanjian damai, atau AS akan lepas tangan dari situasi tersebut.