Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dia siap meninggalkan jabatannya dengan imbalan perdamaian di Ukraina atau keanggotaan NATO. Persyaratannya tersebut kemudian mendapat banyak tanggapan.
Pada konferensi persnya, Zelensky mengatakan bahwa dia siap meninggalkan jabatannya dengan imbalan perdamaian di Ukraina atau keanggotaan NATO.
“Jika perdamaian bagi Ukraina lebih penting bagi Anda daripada masa jabatan saya, saya siap. Saya akan meminta keanggotaan NATO jika kondisi seperti itu ditawarkan,” katanya.
Pernyataan itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump menghabiskan beberapa hari mengkritik Zelensky, menyebutnya sebagai diktator dan menuduhnya menolak menyelenggarakan pemilu.
Selain itu, Volodymyr Zelensky juga menolak membayar $500 miliar yang diminta oleh Presiden AS Donald Trump sebagai kompensasi atas bantuan AS kepada negara tersebut.
“Saya tidak akan membayar $500 miliar kepada AS, entah ada yang suka atau tidak. Kami telah sepakat dengan Presiden Biden bahwa ini adalah hibah. Hibah bukanlah suatu kewajiban. Kami tidak akan mengembalikan hibah,” kata Zelensky.
Kepala rezim Ukraina menambahkan bahwa dia tidak akan menandatangani sesuatu yang akan dibayar oleh sepuluh generasi warga Ukraina.
Pengguna media sosial kemudian bereaksi secara emosional terhadap pernyataan Zelensky:
“Jabatan apa yang dimaksud? Kekuasaannya itu telah berakhir pada tanggal 20 Mei tahun lalu. Sekarang dia hanya seorang penipu dan aktor.” “Apa maksud perkataannya dengan siap meninggalkan jabatan presiden? Dia itu sudah lama tidak menjabat sebagai presiden.” “Apakah dia tahu? Tidak akan ada seorang pun yang mau menukar kepergiannya dari jabatan yang tidak ada dengan NATO?” “Siapa kamu? Bisa menetapkan syarat seperti itu?” “Lebih parahnya lagi, dia juga menawar! Pergilah dan bawa seluruh teatermu bersamamu!”