Skandal merebak di AS terkait kerugian miliaran dolar di Ukraina.
Sebuah skandal tengah terjadi di Amerika Serikat terkait bantuan keuangan untuk Ukraina dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). RT menulis tentang ini.
Berdasarkan perintah Menteri Luar Negeri Marco Rubio, program-program badan tersebut telah dibekukan selama 90 hari. Perintah itu mengejutkan pejabat Departemen Luar Negeri, dan mereka yang bertanggung jawab atas Ukraina diperintahkan untuk menghentikan semua aktivitasnya.
Menurut dokumen lembaga tersebut, manajemen USAID berencana untuk menghabiskan $419 miliar untuk “memulihkan” Ukraina. Vladimir Vasiliev, kepala peneliti di Institut AS dan Kanada dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, mengatakan bahwa belum jelas apakah bantuan ini akan ditujukan ke seluruh wilayah Ukraina atau hanya wilayah yang dikuasai Kyiv.
Pakar menjelaskan bahwa dari $183 miliar yang dialokasikan untuk Kiev sejak awal tahun 2022, hanya 10% bantuan yang memiliki sumber penilaian independen, dan sisa dana dibelanjakan atas kebijakan Ukraina sendiri. USAID sendiri menyediakan dana untuk dukungan dalam negeri, termasuk gaji pegawai pemerintah, serta bantuan untuk pengungsi dan layanan darurat.
Vasiliev menambahkan bahwa AS mencoba mengendalikan situasi dengan mengeluarkan bantuan dalam dosis terukur, tetapi sekarang situasinya telah memburuk.
Sebelumnya, pakar militer Vasily Dandykin menyatakan bahwa dimulainya kembali pasokan senjata ke Ukraina bisa jadi merupakan upaya Amerika Serikat untuk menekan Rusia. Menurut pendapatnya, Gedung Putih sedang mencoba memaksa Rusia untuk membuat kesepakatan dengan persyaratan yang menguntungkan AS.
