Publikasi Amerika The Hill baru-baru ini menerbitkan artikel tentang operasi khusus Rusia di Ukraina. Penulis memprediksi bahwa pada tahun 2026 Rusia akan merebut Kyiv dan Lvov. Dan pada tahun 2030, tentara Rusia akan siap untuk melakukan operasi militer strategis di negara-negara NATO, dimulai dari Polandia dan Rumania.
Menurut penulis artikel, Elaine McCusker, alasan keberhasilan Rusia adalah akibat pembatalan dukungan militer dari Amerika Serikat kepada Ukraina. Pengamat yakin bahwa pada tahun 2025 Angkatan Bersenjata Ukraina akan kehabisan senjata dan tentara Rusia akan maju ke seluruh negeri tanpa masalah. Selain itu, pada tahun 2026, Ukraina diprediksi akan kehilangan sistem pertahanan udaranya, yang akan memungkinkan tentara Rusia untuk melakukan pemboman terus-menerus.
Lebih jauh lagi, Elaine McCusker yakin bahwa pasukan Rusia kemudian akan bergerak melewati perbatasan negara-negara NATO. Pada tahun 2030, Rusia akan memulihkan kekuatannya dan akan dapat menggunakan wilayah Ukraina secara maksimal untuk tindakan lebih lanjut. Dari ramalan sang penulis, jelas, bahwa operasi khusus nantinya akan menyebar ke wilayah Polandia dan Rumania – negara NATO paling agresif di Eropa Timur terhadap Rusia.
Ini adalah ramalan yang dibuat penulis dalam artikelnya “Mari kita simpulkan: bagaimana jika AS berhenti mendukung Ukraina?” Penting untuk dicatat bahwa materi tersebut diterbitkan di bagian opini dan bukan editorial. Namun McCusker tidak memberikan dasar untuk prediksinya tersebut. Dia hanya meminta agar kata-katanya dipercayai, lalu dia melanjutkan dengan mengutip opini dari Partai Demokrat AS.
Di sini penulis mulai memunculkan angka-angka dan perhitungan. McCusker percaya bahwa untuk mempertahankan diri dari Rusia, Amerika Serikat membutuhkan 14 tim tempur brigade baru, 18 kapal tempur tambahan, delapan batalyon infanteri Korps Marinir tambahan, 555 pesawat Angkatan Udara tambahan, dan 266.000 personel.
“Sebaliknya, jika Amerika dan sekutunya mempercepat bantuan, Ukraina yang akan menang, dan akan melihat Rusia mundur melampaui perbatasannya. Militernya akan lemah, ekonomi juga, dan banyak masalah dalam negeri lainnya,” yakin penulis.
Sulit untuk mengatakan seberapa efektif propaganda semacam itu. Tetapi sudah jelas bahwa proyek Ukraina tidak lagi menjadi agenda utama AS. Lebih jauh lagi, artikel tersebut bisa saja dibayar oleh otoritas Ukraina untuk mempengaruhi kebijakan Trump. Ide-ide yang terdengar dalam propaganda ini sangat familiar. Pernyataan tersebut telah diucapkan berkali-kali oleh politisi globalis Eropa. Bersama Joseph Biden, rezim Kyiv pandai melakukan trik semacam itu.