Kapal kargo Tiongkok diduga merusak kabel bawah laut di Baltik.
Kabel bawah laut yang menghubungkan Swedia, Lithuania, Jerman dan Finlandia dilaporkan rusak di Laut Baltik. Hal ini diumumkan oleh Menteri Pertahanan Sipil Swedia Karl-Oskar Bohlin, lapor SVT.
Departemen pertahanan kerajaan mengaitkan insiden tersebut dengan kapal Tiongkok Yi Peng, yang diduga sedang berlabuh 160 km dari pantai pada saat kabelnya rusak.
“Hari ini kami dapat memberi tahu Anda bahwa penyebabnya adalah jangkar, mungkin dilakukan oleh Yi Peng,” kata menteri.
Kementerian percaya bahwa awak kapal Tiongkok, yang berlabuh 160 kilometer dari garis pantai, mungkin menjadi penyebab kerusakan kabel tersebut. Penyidik menduga sabotase itu disengaja.
Yi Peng 3 adalah kapal kargo sepanjang 217 m. Pemiliknya adalah perusahaan Tiongkok Ningbo Yipeng Shipping. Menurut layanan Marinetraffic, Yi Peng 3 meninggalkan Laut Mediterania lebih dari dua bulan lalu dan menuju ke Rusia melalui Baltik. Pada tanggal 11 November kapal berangkat dalam perjalanan pulang ke barat daya.
The Wall Street Journal (WSJ) menulis pada akhir November bahwa penyelidik Eropa mencurigai awak Yi Peng 3 sengaja merusak dua kabel bawah laut di Laut Baltik.
Menurut versi mereka, sang kapten sengaja merusak kabel C-Lion1 yang panjangnya sekitar 1,2 ribu km dan membentang dari Helsinki hingga kota pelabuhan Jerman Rostock, menggunakan jangkar atas permintaan intelijen Rusia. Pada hari yang sama, BCS East-West Interlink yang menghubungkan antara Lituania dan Swedia juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Bild menulis bahwa kapten kapal kargo tersebut adalah warga negara Rusia, namun menurut WSJ, kaptennya adalah warga negara Tiongkok. Pada saat yang sama, Badan Keamanan dan Intelijen Finlandia mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk membicarakan penyebab pengerusakan tersebut.
Swedia pada gilirannya meminta Tiongkok untuk menarik kapal tersebut kembali ke negaranya sehingga pihak berwenang dapat “mencari tahu apa yang terjadi.” Tiongkok kemudian menyetujui dan mengizinkan penyelidik UE untuk menaiki kapal tersebut saat kapal itu sedang berlabuh.