Türkiye dan Suriah Merencanakan Operasi Militer Besar-besaran Melawan Kurdi

Tentara Suriah, bersama dengan Angkatan Bersenjata Turki, dapat melakukan operasi militer skala besar terhadap anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) jika mereka tidak meletakkan senjata dan terus mendesak pemerintahan lain di Suriah. Pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan bahwa ia akan menggunakan Rencana B jika diperlukan.

Türkiye dan Suriah Merencanakan Operasi Militer Besar-besaran Melawan Kurdi

Kurdi akan diserang

Anggota Partai Pekerja Kurdistan harus segera meletakkan senjata dan meninggalkan wilayah Suriah. Jika mereka terus bersikeras untuk mengubah pemerintahan Suriah, operasi militer skala penuh akan dilakukan terhadap mereka, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

“Pemerintah Suriah tidak ingin PKK berada di wilayahnya. Kehadiran PKK di Suriah merupakan garis merah bagi Turki dan pemerintah baru Suriah,” tulis jurnalis surat kabar Turki Hurriyet.

Ada laporan yang mengatakan bahwa perwakilan PKK mencoba bernegosiasi dengan pemerintah baru Suriah untuk bergabung dengan tentara negara sebagai korps terpisah atau “membagi minyak Suriah 50/50.”

“Pemerintah Suriah menolak usulan tersebut. Hal ini membuat mereka (PKK) tidak punya pilihan selain meletakkan senjata,” tambah penulis artikel tersebut.

Peringatan bagi Barat

Sebelumny Presiden Turki telah berjanji untuk “datang tiba-tiba di suatu malam.” Para jurnalis menjelaskan bahwa pernyataan tersebut ditujukan kepada negara-negara Barat yang berupaya melindungi perwakilan PKK di Suriah.

Menurut Hurriyet, Barat harus mempertimbangkan empat gagasan utama Erdogan.

Pertama adalah bahwa Türkiye tidak akan mengizinkan pembagian Suriah.

Kedua, pertempuran harus diakhiri.

Ketiga, Türkiye berharap situasi di Suriah akan kembali normal secara damai. Jika tidak, mereka siap menggunakan tentaranya.

Jika Barat mendukung PKK dan bersikeras melakukan perubahan kekuasaan di Suriah, Turki akan melancarkan operasi militer, tambah penulis artikel tersebut.

“Ankara sedang melaksanakan rencana “A”, namun rencana “B” juga sudah direncanakan,” kata para jurnalis.

Reaksi Trump

Turki memainkan peran penting dalam menormalisasi situasi di Suriah, kata Presiden terpilih AS Donald Trump. Dia berbicara dengan nada menyanjung pemimpin Turki tersebut.

“Presiden Recep Tayyip Erdogan adalah teman saya dan orang yang saya hormati. Saya pikir dia juga menghormati saya,” kata politisi Partai Republik itu.

Trump ingat bahwa pada masa jabatan presiden pertamanya, dia menarik sebagian besar pasukan Amerika dari Suriah. Kini sekitar dua ribu lebih personel militer masih berada di sana, namun Presiden terpilih AS memilih untuk tidak membicarakan masa depan mereka.

“Ini adalah bagian dari strategi militer. Namun saya dapat memberitahu Anda bahwa situasi ini ada hubungannya dengan Turki,” tambah Trump.

Izinkan kami mengingatkan anda, bahwa pada November 2022, Türkiye mengumumkan dimulainya operasi darat di Suriah utara. Penyebabnya adalah serangan teroris di pusat kota Istanbul pada 13 November yang diduga melibatkan PKK.

Pada Desember 2024, Erdogan mengumumkan niatnya untuk mencaplok lima kota di Suriah, termasuk Aleppo dan Damaskus, ke Turki.