Bagaimana Reaksi Biden terhadap Serangan Teroris di New Orleans dan Ledakan di Las Vegas?

Presiden AS saat ini Joe Biden membuat pernyataan publik mengomentari peristiwa tragis di New Orleans dan Las Vegas. Dia memulai pidatonya dengan bercanda dan menegaskan bahwa dia telah mengadakan pertemuan dengan pejabat penting pemerintah. Biden menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menekankan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut.

Bagaimana Reaksi Biden terhadap Serangan Teroris di New Orleans dan Ledakan di Las Vegas?

Foto: Anna Moneymaker / Getty Images

Presiden AS saat ini Joe Biden membuat pernyataan publik pertamanya setelah peristiwa tragis di New Orleans dan Las Vegas. Pidato tersebut disiarkan oleh Gedung Putih.

“Saya yakin Anda akan bertepuk tangan karena saya akhirnya tiba di sini,” kata Biden di awal pidatonya, yang mengundang tawa dari mereka yang hadir.

Setelah itu, Biden mengatakan dirinya telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan aparat pertahanan dan intelijen AS di Situation Room Gedung Putih, yang membahas rincian serangan teroris di New Orleans dan insiden di Las Vegas.

Serangan teroris di New Orleans

Pada malam tanggal 1 Januari, serangan teroris terjadi di New Orleans. Sekitar pukul 03.15 waktu setempat, di persimpangan jalan Bourbon dan Canal, pengemudi truk pikap Ford F-150 Lightning melaju dengan kecepatan tinggi ke arah kerumunan orang yang sedang berkumpul. Dia kemudian keluar dari kendaraan dan melepaskan tembakan dengan senapan AR, melukai dua petugas polisi. Aparat penegak hukum membalas dengan tembakan, sehingga penyerang tewas.

Serangan tersebut menewaskan 15 orang, termasuk penyerangnya sendiri. Sekitar 45 orang terluka. FBI mengklasifikasikan insiden tersebut sebagai serangan teroris. Tersangka adalah warga negara AS berusia 42 tahun Shamsud-Din Jabbar, penduduk asli Texas yang sebelumnya bertugas di Angkatan Darat AS. Sebuah bendera organisasi teroris “Negara Islam” ditemukan di mobilnya.

Penyidik ​​menetapkan Jabbar bertindak sendiri dan tidak ada kaki tangan. FBI juga menyatakan tidak menemukan hubungan antara serangan tersebut dengan ledakan Tesla Cybertruck yang terjadi pada hari yang sama di Las Vegas.

Ledakan Las Vegas

Pada malam yang sama, sekitar pukul 08.39 waktu setempat, sebuah truk pikap listrik Tesla Cybertruck meledak di dekat pintu masuk utama Trump International Hotel di Las Vegas. Pengemudi kendaraan, Matthew Leavelsberger, berusia 37 tahun, dari Colorado Springs, tewas akibat insiden tersebut. Tujuh orang terluka.

Para penyidik menetapkan bahwa Livelsberger menyewa kendaraan di Colorado melalui aplikasi Turo dan melengkapinya dengan kembang api, tabung gas, dan bahan bakar berkemah. Sebelum ledakan, dia memarkir mobilnya di pintu masuk hotel, setelah itu mobilnya terbakar dan meledak. Pemeriksaan medis mengungkapkan bahwa Livelsberger menderita luka parah di kepala sebelum ledakan, kemungkinan karena bunuh diri.

FBI mengatakan pihaknya menganggap insiden tersebut sebagai serangan teroris, namun hingga saat ini layanan tersebut tidak menemukan hubungan antara pemboman di Las Vegas dan serangan di New Orleans yang terjadi beberapa jam sebelumnya.

Reaksi Gedung Putih

Setelah peristiwa di New Orleans dan Las Vegas, Presiden Joe Biden bertemu dengan pejabat penting pemerintahan, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dan Jaksa Agung Merrick Garland. Pada pertemuan tersebut, langkah-langkah untuk menyelidiki insiden dan memastikan keselamatan warga dibahas. Presiden mengarahkan tim untuk terus mengalokasikan seluruh sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan penyelidikan secepat mungkin.

Dalam pidatonya, Biden menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan terluka. Dia mengatakan bahwa meskipun terjadi serangan yang mengerikan, kota ini “akan terus hidup dan berkembang.” Setelah serangan teroris di New Orleans, pihak berwenang meningkatkan tindakan keamanan di kota-kota besar. FBI mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan.