Pemimpin Dunia Mana Saja yang Diberi Ucapan Selamat Tahun Baru oleh Vladimir Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada para pemimpin sejumlah negara pada Natal dan Tahun Baru. Dia tidak mengirimkan ucapan selamat kepada kepala negara-negara besar yang tidak bersahabat, dan dari semua pemimpin Eropa dia hanya mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, dan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic. Sekretaris Pers Kepala Negara Dmitry Peskov mengatakan kepada TASS bahwa Putin juga mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Slovakia Robert Fico.

Pemimpin Dunia Mana Saja yang Diberi Ucapan Selamat Tahun Baru oleh Vladimir Putin?

Foto: kremlin.ru

Di antara mereka yang diberi ucapan selamat oleh presiden adalah para kepala negara Persemakmuran Negara-Negara (CIS): Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Presiden Armenia dan Perdana Menteri negara Vahagn Khachaturyan dan Nikol Pashinyan, Presiden Belarus Alexander Lukashenko, Presiden dari Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presideb Kyrgyzstan Sadyr Japarov, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov dan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev.

Daftar ini juga mencakup para pemimpin negara-negara yang menjadi anggota BRICS atau mitra dalam format ini. Para pemimpin yang ditemui Putin pada tahun 2024 termasuk Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRC) Xi Jinping, Ketua Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) Kim Jong Un, Paus Francis dan lain-lain.

Selain itu, telegram ucapan selamat juga dikirimkan ke sejumlah mantan kepala negara dan pemerintahan asing: Raul Castro (mantan sekretaris pertama Komite Sentral Partai Komunis Kuba), Robert Kocharyan (mantan pemimpin Armenia), Nursultan Nazarbayev presiden pertama Kazakhstan), Serzh Sargsyan (mantan presiden Armenia) dan Gerhard Schröder (mantan Kanselir Jerman).

Putin sebelumnya juga telah bertemu dengan beberapa kepala negara yang ia berikan ucapan selamat tahun baru. Pada bulan Mei, Presiden Rusia bertemu dengan Xi, dan sebagai hasilnya kedua pihak menandatangani pernyataan bersama tentang memperdalam hubungan kemitraan komprehensif dan interaksi strategis. Presiden Republik Rakyat Tiongkok menyebut negosiasi dengan pihak Rusia jujur, bersahabat dan bermakna.

Pada bulan Juni, Putin mengunjungi Korea Utara, di mana dia bertemu dengan Kim. Keduanya menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif, yang diratifikasi pada bulan November. Dokumen tersebut mengatur kewajiban saling membantu jika terjadi serangan bersenjata di salah satu negara. Rusia dan Korea Utara juga berjanji untuk tidak membuat perjanjian dengan negara lain yang bertentangan dengan kepentingan salah satu pihak, dan tidak membiarkan wilayah mereka digunakan untuk melemahkan kedaulatan masing-masing pihak.

Pada bulan Juli, Orban mengunjungi Moskow dan juga mengadakan pembicaraan dengan Putin. Dalam pertemuan tersebut, keduanya bertukar pandangan mengenai konflik di Ukraina. Sebelumnya, Perdana Menteri Hongaria mengunjungi Kyiv, di mana ia meminta Presiden Ukraina Vladimir Zelensky untuk mempertimbangkan gencatan senjata, meski Kyiv kemudian menolak tawaran tersebut.

Pada akhir Desember, Perdana Menteri Slovakia Fico bertemu dengan Putin di Moskow, yang kemudian menimbulkan ketidakpuasan di seluruh negara-negara Eropa.

Dan yang terakhir, Putin beberapa kali telah bertemu dengan Lukashenko. Pertemuan terakhir mereka pada tahun 2024 terjadi pada bulan Desember yang memperingati 25 tahun Union State. Lukashenko meminta Putin untuk menempatkan Oreshnik di Belarus.